Part 8: That Rainy Day

53 1 0
                                    

Tashiki's POV

Aku berlari ke arah Hyo yang sedang bercanda ria dengan kedua kakaknya. "HYO RIN-A! kau jahaaaaaatt!" aku merengek di depan Hyo. Dia hanya melongo bingung ke arahku. "Jadi sekarang kau lebih memilih kedua cowok ini dibanding dengan sahabatmu yang kece ini?!"

"Hah? Kece?" Hyo tertawa lebar dan merangkulku. "Kalo gitu, ayo jalan-jalan!" dia menarikku menjauh dari kedua namja kece itu dan dia melambai ke arah mereka.

"Kau melupakanku, Hyo-a." aku mengerucutkan bibirku.

"Maafkan aku, Ta-chaan. Namja-namja itu memang ingin dimanja!" Hyo terkekeh kecil.

"Bukannya itu kau?" aku meledeknya dengan menjulurkan lidahku. Hyo memukul lenganku dengan bercanda dan tertawa bersama.

Aku dan Hyo melewati sebuah laboratorium, di dalamnya ada seseorang. "Hyo-a! lihat itu! Itu Henry!" aku menunjuk-nunjuk orang yang ada di dalam laboratorium tersebut.

"Apa yang dia lakukan di situ?" Tanya Hyo.

Aku menggidik bahuku, "Mana ku tau. Ayo kita lihat!" aku menarik lengan Hyo dengan paksa.

•••

Author's POV

Pertengahan jalan sebelum sampai ke laboratorium itu, tiba-tiba Hyo berhenti dan menarik lengan baju Tashiki, yang membuatnya hampir terjerembab ke belakang. "Aw! Doshitan dayo, Hyo-a?! (ada apa, sih, Hyo?!)" pekik Tashiki.

"Aku tak mau ke sana. Aku benar-benar malas untuk melihatnya. Kutunggu di sini aja, ya?" Hyo mengerjap-erjapkan matanya dengan muka melas.

"Ayolah Hyo-a, ada apa emangnya?" rengek Tashiki. Muka Hyo semakin memelas. "Ugh, oke oke! Aku sendiri yang akan ke sana! Jangan menyesal, ya." Tashiki melepaskan lengannya dari Hyo, berjalan menjauhinya, dan melambai sambil menjulurkan lidahnya.

Hyo juga melakukan hal yang sama. "Of course not!"

"Henry-san, what are you doing here?" Tashiki menjulurkan kepalanya di pintu untuk mengintip ke dalam.

Henry melepas kacamata laboratoriumnya dan menengok ke arah Tashiki, "O-oh, Tashiki-a! I'm just doing an experiment. Come here." Henry mempersilahkan Tashiki untuk masuk lalu Tashiki langsung melepas sepatunya dan memakai jas laboratorium yang tersedia di situ.

"What experiment is this?" Tanya Tashiki, Henry menjelaskannya dengan detail.

DEG.

Dari kejauhan Hyo mengamati mereka berdua yang sedang berduaan di dalam laboratorium itu. Secara mendadak, Hyo merasa berat di dadanya. Jantungnya berdebar lebih cepat daripada biasanya. "Ke-kenapa aku deg-degan gini?" Hyo lalu menggeleng-gelengkan kepalanya dan sedikit mengucek matanya. Tapi perasaan ini belum hilang-hilang.

Melihat Tashiki dan Henry sedang berdua seperti itu, dan diselingi dengan tawa kecil mereka, membuat hati Hyo terasa seperti... seperti ditusuk oleh Jack Sparrow, dan hatinya dijadikan pengganti hati Davy Jones seperti di film The Dead Man Chest. Dan akhirnya Hyo punya kelainan ginjal. Eh, gak nyambung sama sekali, ya?

•••

Tashiki's POV

"Henry-san, kenapa hari ini kau kelihatan sangat pucat?" tanyaku.

Henry mendelikkan matanya, "Am I?" Henry terkekeh kecil.

"Doshite? (kenapa?)" aku menatapnya, dia sedikit memalingkan wajahnya.

"Um, just a little trouble. But it's okay." dia menatapku dan menyunggingkan senyuman manisnya. Tapi entah kenapa kali ini aku melihat senyumannya dan wajahku sama sekali tidak memerah.

Happy EndingWhere stories live. Discover now