Part 5 : The Wedding

Mulai dari awal
                                    

            “Kimi! Kamu nggak apa-apa?” Gina terlihat khawatir karena Kimi terus saja memegangi kepalanya. Wanita itu takut terjadi sesuatu dengan Kimi. Dia tidak ingin Kimi sampai jatuh sakit karena memikirkan pernikahan ini.

            Kimi menggeleng lalu tersenyum lemah,”Nggak apa-apa, tante...” sejenak Kimi mengambil nafas, lalu menghembuskannya secara perlahan. Dia sudah mengambil keputusan. Kimi tidak ingin membuat kecewa mamanya. Dirinya sudah berjanji kepada mamanya. Kimi harus menepati janji tersebut. Dan jalan satu-satunya adalah menikah dengan Kalva.”Kimi mau, Tante.” Ucap Kimi lirih, namun Gina masih bisa mendengarnya dengan sangat jelas. Wanita itu menatap Kimi dengan wajah terkejut. Gina berpikir bahwa Kimi akan menangis lalu menjerit dan menolak mentah-mentah pernikahan ini. Tetapi yang terjadi sebaliknya, gadis cantik itu malah menerima pernikahan ini.

            “Kamu serius, sayang?” Gina memastikan agar dia tidak salah dengar. Kimi mengangguk lalu tersenyum lembut,”Kimi sangat sayang sama mama, tante. Dan Kimi tau, mama nggak akan salah memilih. Mama pasti sudah memikirkannya dengan sangat matang.” Ujar Kimi pelan.

            “Oh, sayang!” Gina memeluk Kimi dengan erat, matanya berkaca-kaca mendengar ucapan Kimi. Tak menyangka bahwa cara pikir Kimi lebih dewasa dibandingkan dengan umur gadis itu.”Semoga perrnikahan kamu membawa kebahagiaan buat kamu, kalau ada masalah, jangan segan-segan datang pada tante, yah. Ingat! Tante juga mama kamu.” Gina mengelus punggung Kimi dengan sayang. Andai saja dirinya memiliki anak gadis seperti Kimi. Pasti dia akan sangat bangga.

            “Iya, tante.” Sahut Kimi serak. Berusaha menahan tangisnya. Sebentar lagi dia akan menikah dengan Kalva. Dan semoga keputusan dirinya tidak salah. Menikahi orang yang membenci diri kita adalah hal yang sangat menyakitkan. Dan itu yang dirasakan Kimi saat ini.

*****

            Kimi menatap wajah gadis yang ada di hadapannya. Seorang gadis dengan balutan kebaya modern berwarna putih,yang terlihat pas di tubuh mungilnya. Pantulan bayangannya itu terlihat sangat cantik, namun terhalang dengan raut wajah yang seperti menanggung beban yang sangat berat. Sebentar lagi dia akan menikah dengan Kalva hanya dalam hitungan menit. Pernikahannya sengaja dibuat sederhana, mengingat Kimi masih berstatus pelajar. Hanya kerabat dan orang-orang tertentu yang datang dalam acara akad nikah itu. Bahkan Daniel, sahabatnya itu tidak diundang oleh Kimi. Hanya Sofie dan Lala. Kedua sahabatnya itu langsung berteriak histeris karena menganggap ucapan Kimi hanya lelucon yang tidak lucu. Namun akhirnya sahabatnya itu percaya setelah Kimi menjelaskan semuanya.

            “Kimi, udah siap? Acaranya akan segera dimulai,” Gina masuk ke dalam kamar Kimi. Wanita itu terlihat cantik dengan kebaya merah marunnya. Membuatnya lebih terlihat muda.

            “Iya, Tante.” Kimi langsung bangkit dari duduknya. Rasa gugup tiba-tiba saja langsung menyerangnya. Dan entah mengapa Kimi merasa ingin menghilang dari muka bumi saat itu juga.

            “Kamu cantik banget dengan kebaya itu,” puji Gina tersenyum lembut, tangannya menggandeng tangan Kimi menuju pintu keluar.

            Kimi tersenyum,”Makasih, tante. Semua karena tante juga,” balas Kimi pelan.

Saat Kimi memasuki ruang tamu yang disulap menjadi tempat acara akad nikah itu, semua mata para tamu menatapnya tak berkedip. Kimi memang terlihat cantik dengan kebaya putih itu, model kebaya yang terkesan simple dengan kain yang menjuntai kebawah di belakangnya membuatnya terlihat lebih tinggi. Apalagi kain batik yang digunakannya sebagai bawahan, membuat Kimi terlihat sangat anggun. Gadis itu melirik Kalva yang terlihat tampan pagi itu, jas hitamnya membuatnya terlihat sangat gagah dan seksi. Namun hatinya terasa nyeri saat melihat ekspresi Kalva. Laki-laki itu seperti terlihat biasa saja.

BABY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang