Duapuluhsatu

12.3K 2.1K 312
                                    

Salah satu alasan kenapa Mili meminta jadwal 'ngedate'-nya bersama Arsenal diadakan pada hari Sabtu adalah sebab dia mempertimbangkan mungkin saja di hari Minggu, Mili bisa mencari laki-laki lain untuk dipertimbangkan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Salah satu alasan kenapa Mili meminta jadwal 'ngedate'-nya bersama Arsenal diadakan pada hari Sabtu adalah sebab dia mempertimbangkan mungkin saja di hari Minggu, Mili bisa mencari laki-laki lain untuk dipertimbangkan. Seperti yang diketahui, dia hanya memiliki waktu dua bulan sebelum akhirnya memutuskan. Namun ternyata, rencana tidak seindah realitas. Faktanya, hari Minggu Mili justru lebih suka menghabiskannya di dalam kamar. Bersantai, mengisi energinya untuk menghadapi hari Senin dan hari-hari setelahnya yang akan panjang dan melelahkan.

Mili jadi ingat keluhan Ameera soal jodoh yang tak kunjung datang,

"Gimana gue bisa cari jodoh, ya. Sabtu-Minggu aja gue lebih suka rebahan di kamar dari pada jalan-jalan keluar. Setiap hari kerjaannya cuman ke kantor, rumah, tidur, makan."

Dipikir-pikir, Mili ternyata seperti itu juga. Rasanya menghabiskan waktu di luar itu melelahkan sekali. Keluar hari Sabtu bersama Irul atau pun seperti biasanya bersama Arsenal juga turut membuat energinya kosong melompong.

Di hari Minggu ini, Mili sudah memiliki beberapa rencana untuk bersantai. Dia bahkan bangun lebih siang dari biasa. Kemarin, sangat melelahkan menemani Irul jalan-jalan. Jadi bangun siang adalah penghargaan untuk tubuh Mili yang sudah terkuras banyak energinya. Pukul 11 siang tepatnya saat ini, Mili sedang berkutat di dapur. Memasak untuk pengganti sekaligus makan siangnya. Perutnya sudah berbunyi meminta diisi.

Di tengah kegiatannya itu, pintu kamarnya diketuk. Membuat Mili menghentikan segala kegiatan dan melangkah menuju pintu. Melihat siapa yang siang-siang begini mengganggu kegiatan memasaknya.

Dan di sana ... Arsenal. Dengan wajah tanpa senyumnya seperti biasa berdiri di hadapan.

"Mas?" Mili sedikit keheranan. Pasalnya, dia tidak merasa memiliki janji temu dengan lelaki itu.

"Kamu lagi ngapain?" tanya Arsenal.

"Mili ..." Gadis itu menoleh ke dalam. "Lagi masak."

Arsenal mengangguk kecil. Lelaki itu kemudian mengangkat tangannya yang terdapat sebuah paper bag di sana. "Temanku dari Korea beberapa hari lalu. Dia bawain stroberi. Kamu mau?"

Oh tentu saja, tawaran itu membuat senyum Mili merekah dengan baik. Kemarin, Arsenal mengambil begitu saja stroberi dari Irul di saat Mili sudah membayangkan bagaimana siang ini dia menonton drama korea dengan mengemil stroberi.

"Boleh buat Mili?" tanyanya memastikan.

Arsenal mengangguk. Menyerahkan paper bag itu pada Mili yang langsung diterima dengan baik.

"Mas udah makan siang belum? Mili lagi masak." Gadis itu menunjuk sekilas dapurnya.

"Kebetulan belum."

"Mau makan di sini? Mili masak soto ayam. Mas suka nggak?"

"Boleh kalau kamu nggak keberatan," sahut Arsenal langsung.

Dikejar JodohWhere stories live. Discover now