Mili sangat membenci kondisi ini.
Dikejar-kejar oleh Mamanya sendiri yang mau menjodohkannya. Bahkan, titah untuk menikah sebelum usia 24 tahun terus-menerus digaungkan. Sebelum itu, saat Mili baru lulus kuliah, sang ibu sudah menyuruhnya menikah de...
Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.
Dimas namanya.
Mahasiswa PKL di SMA-nya dulu. Tidak begitu tampan. Namun memiliki senyum manis yang amat memikat. Wajahnya ramah, bicaranya sopan dan tertata, murah senyum, berwawasan luas. Selama satu semester, Dimas menjadi guru Mili di sekolahnya. Mengajarkan mata pelajaran ekonomi dengan gaya mengajar humorisnya yang mudah sekali dicerna oleh murid-murid. Teman-teman Mili yang biasa selalu tertidur di kelas, matanya langsung segar dan menyimak dengan baik ketika Dimas tengah menerangkan pelajaran.
Berikut juga Mili.
Dia bahkan teramat bersyukur berada di kursi depan. Sehingga bisa menjangkau Dimas lebih dekat meski tidak jarang Dimas juga berjalan sampai ke belakang jika sedang mengajar. Namun, tetap saja Mili menganggap itu sebagai keberuntungan. Apalagi, saat dia ditunjuk sebagai PJ pelajaran ekonomi. Kerap membantu Dimas mengumpulkan tugas, juga membawanya ke kantor.
Tidak jarang pula, mereka terlibat pembicaraan menyenangkan. Bukan hanya seputar pelajaran di sekolah, tetapi juga lainnya. Seperti misalnya Dimas meminta rekomendasi makanan yang enak di daerah Mili, lokasi tempat wisata dan sebagainya. Membuat Mili merasakan hal lain di dalam hatinya hingga memutuskan menyematkan Dimas sebagai cinta pertamanya.
Enam bulan berakhir dan Dimas tidak lagi mengajar. Meski begitu, Mili tidak lantas kehilangan kabar. Dia memberanikan diri mengikuti sosial media Dimas. Hal baik terjadi. Dimas mengikutinya balik. Mili semakin senang karena dia bisa melihat keseharian Dimas melalui unggahan di sosial medianya. Namun keberanian Mili hanya sebatas itu. Melihat Dimas dari sosial medianya tanpa berani untuk menyapa lebih dulu.
Hingga akhirnya Mili memiliki tekat untuk masuk ke universitas yang sama dengan Dimas. Dia bahkan sudah menanamkan dalam hati, akan memberanikan diri menyapa Dimas jika dirinya sudah lulus SMA dan mereka berada dalam kampus yang sama.
Nahas, begitu Mili berhasil berada dalam kampus yang sama dengan Dimas, dia justru mendapati foto lamaran lelaki itu dengan seorang gadis.
Cinta pertama Mili pun kandas begitu saja.
Perasaannya yang harus dikubur dalam-dalam itu membuat Mili menciptakan kriteria idaman baru terkait seorang lelaki. Dia ingin mendapatkan pasangan pengajar. Guru ataupun dosen. Mili sangat mengharapkannya. Maka dari itu, dia langsung memilih Abi begitu tahu profesinya. Semakin menyukai Abi begitu tahu kepribadiannya yang ramah. Abi seperti gambaran Dimas versi lebih dewasa.
Dan kini ....
William.
Bertemu lelaki itu secara tidak sengaja tadi siang seperti menariknya kembali pada gambaran Dimas dulu.
Bukan. Bukan berarti Mili belum move on dari Dimas. Hanya saja, tidak dapat dipungkiri bahwa Mili menjadikan Dimas lelaki idamannya. Sama seperti para wanita yang menyukai artis atau idola korea. Mungkin hanya sebatas itu. Mili masih mengaguminya. Dia bahkan masih mengikuti Dimas di instagram dan kini menyukai melihat unggahan lelaki itu bersama keluarga kecilnya.
