24 - Tingkah Manja Afka

78 8 1
                                    

Assalamualaikum





Jangan lupa shalawat

” allahuma shali 'ala Muhammad wa'ala 'ali Muhammad ”

~~~~~

"Sayang."

"Hmm?"

"Adri!"

"Kenapa sih, a?"

mendengar nada ketus istrinya membuat Afka menekuk wajah dengan mata berkaca-kaca. Bagaimana Adrisia tidak lelah sedangkan sedari tadi Afka terus mengikuti kemanapun dirinya pergi. Apalagi tadi pagi suaminya itu mengadu pusing dan mual lalu ingin di buatkan teh manis hangat.

Adrisia melangkah masuk ke dapur dan di susul oleh Afka di belakang nya yang tengah berjalan lemas. Melihat suaminya cemberut membuat Adrisia diam-diam menahan tawanya, Afka pasti mengira bahwa dirinya marah.

Memilih mendiamkan suaminya, lalu ia membuat teh manis hangat sekalian dengan sarapan nya. Pagi-pagi begini Adrisia merasa sangat lapar.

Melihat tak ada lagi Afka yang mengikuti nya, Adrisia berinisiatif melihat ada di mana laki-laki manja itu. Ya, hari ini Adrisia merasa jika suaminya sangat manja.

Mata nya sontak saja melotot, ternyata Afka tak mengikuti nya lagi karna lelaki itu tengah tertidur dengan kepala yang di sanggah kedua tangan nya di atas meja makan.

"Pantes aja gak berisik kayak tadi, ternyata malah tidur di sini. Ahaha kok lucu sih,"

Tangan jail nya mencapit lubang hidung Afka sehingga lelaki itu sedikit terusik dari tidur nyenyak nya. Padahal baru saja Afka tengah bermimpi indah.

Adrisia mendekatkan mulut nya telat di depan telinga Afka, lalu membisikkan sesuatu."Aa, teh nya udah jadi, di minum dulu tadi katanya pusing, hm?"

Suara Adrisia begitu lembut menyapa telinga nya, perlahan mata nya terbuka, menatap sayu ke arah Adrisia yang tepat berada di atas wajahnya.

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan, batin nya berkata.

"Udah gak marah?" tanya nya mengerjakan kedua matanya lucu.

"Enggak, siapa yang marah?"

"Kamu."

Afka hanya memandangi Adrisia yang tiba-tiba tertawa, apakah ada yang lucu? Bukan nya tadi istrinya marah kepadanya.

"Siapa yang marah sih, tadi tuh cuman kesel aja tau. Katanya Aa pusing tapi malah ngikutin cia sampe dapur,"

"Kirain tadi marah, soalnya jawab nya ketus gitu." ujar Afka memalingkan wajahnya pura-pura ngambek.

Lagi-lagi Adrisia tertawa melihat tingkah Afka yang gampang merajuk."Ututututu ... Sini ganteng nya aku lagi marah ya? Ya udah deh maaf, jangan cemberut gitu dong, tambah ganteng." Adrisia terkikik setelahnya.

Sedangkan telinga dan pipi lelaki itu sudah memerah menahan salting nya. Membalikkan seluruh tubuhnya lalu menyembunyikan wajah nya di depan perut Adrisia. Kini giliran, bukan Afka yang merona, tapi mati-matian Adrisia mehanan debaran di jantung nya.

PEMUDA MALAM [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang