•9

1.8K 105 6
                                    

Di mohon untuk vote serta comment nya.
---------------

Flashback on

Dua keluarga paling ditakuti di dunia sedang berkumpul disalah satu Mansion yang ada ditengah hutan. Mereka adalah keluarga ADELARD dan BALDWIN.

Para kepala keluarga itu sedang membicarakan suatu hal yang sangat penting. Terlihat dari aura keseriusan mereka yang ditunjukan masing - masing.

Mereka duduk berhadapan di ruangan yang luas, di atas kursi kulit mahal, di bawah lampu kristal yang berkilauan.

Di tengah ruangan, terdapat meja bundar besar yang di atasnya terpampang foto dua anak kecil, seorang laki - laki tinggi dan seorang laki - laki pendek, yang merupakan cucu dari kedua keluarga tersebut.

Karena masing - masing dari kepala keluarga itu tidak suka basa - basi jadi langsung saja mereka membahas ke intinya.

" Aku ingin kita menjodohkan cucu - cucu kita! "  Ucap kepala keluarga ADELARD, yaitu  Aditama Laxima Adelard.

" Ya, aku setuju dengan mu Dadd. Walaupun usia mereka masih sangat muda, namun aku percaya bahwa perjodohan ini akan menjadi langkah awal untuk menyatukan dua kekuatan besar kita dan lebih memperkuat hubungan antara keluarga ADELARD dan BALDWIN. " timpal istri dari Aditama yaitu Liona Adelia Adelard.

" Kamu benar Liona, aku juga setuju tentang itu. Lalu apakah kamu setuju suamiku? " Tanya sang istri Igra, ia adalah Yunita Atara Baldwin.

"  Hm aku setuju. "  Jawab kepala keluarga BALDWIN, yaitu Igra Azixu Baldwin.

" Bagus. Sekarang giliran kalian berempat, apakah kalian setuju untuk menjodohkan anak - anak kalian? " tanya Aditama.

" Aku terserah suamiku saja. " jawab ibu dari lien, yaitu Diana Adelard.

" Jika itu untuk kebaikan semua, aku setuju. " jawab ayah dari Lien, siapa lagi jika bukan Alexandre.

" jawabanku sama seperti Alexandre. " jawab ayah dari Louis, yaitu Edward Baldwin.

" aku juga setuju. " Aprillia Baldwin. Ibu dari Louis.

" semuanya sudah selesai. Tapi kenapa kau harus menanyai semuanya setuju atau tidak? " tanya Igra kepada Aditama.

" Ya siapa tau ada yang tidak setuju. " jawab santai Aditama.

"  Ck kau ini pikun atau apa? Memang siapa yang berani membantah keputusan kita? " Tanya Igra dengan geram.

"  Ah .. aku lupa haha " Aditama tertawa, karena bisa - bisanya dia lupa bahwa jika mereka berdua [Aditama - Igra] membuat keputusan, maka tanpa bertanya kepada siapapun itu keputusannya akan terjadi.

" Cih itu karena faktor lansia mu " Igra yang melihat tawa yang berasal dari Aditama rasanya ingin muntah.

" Sialan kau. " Aditama

amour excessifWhere stories live. Discover now