40 Happy End 3

6.2K 370 22
                                    

Hai gays maaf telat banget up nya
part terakhir gays
happy reading 😊😊

Sebulan sesudah peristiwa terungkap nya siapa dalang dari  semua yang sudah terjadi, kini mereka manjalani hidup mereka dengan damai.

Alam kini sudah kembali bersekolah seperti biasa dan pasti nya dengan pengawasan yang sangat ketat dari sang Daddy yang menyebar di setiap titik dekat sekolah.

Tian pun sudah berpindah dari mansion sang Daddy ke mansion sang Papah yang jaraknya tidak terlalu jarak nya dari sang Daddy.

Kenapa tidak tinggal bersama saja , jawaban nya sang Papah ingin meresakan merawatnya tanpa di ganggu oleh para keponakan nya yang pasti nya anak Alaric.

Kini di sekolah, Alam sudah menjalani sekolah seperti biasanya dengan kedua temannya.

Kini mereka sedang berlari dari kejaran pak botak , yang tak lain guru bk mereka , Alam  Kenzie tadi menyarankan untuk mengganggu pak botak, dengan alasan rindu bermain kejar kejaran dengan pak botak , dan Tara hanya mengikuti aja ajakan dari dua bocah kematian itu .

" Alam Kenzie Tara berhenti kalian " pekik pak botak dengan nafas yang memburu karna mengejar tiga bocah nakal yang sudah lama tidak bermain kejar-kejaran dengan nya.

" Gak mau pakk nanti di hukummm" balas Alam, ia terus berlari menghindar dari pak botak itu.

" Berhenti kalian , tapi saya aduin dengan tuan Alaric" Ancampak botak kesal karna pinggang yang sudah seperti mau copot.

Alam yang mendengar ancaman seketika langsung menghentikan lari nya yang mengakibatkan Kenzie dan Tara yang berada di belakang nya juga ikut berhenti, " Ishh bapak gk seru main ngadu ".

" Seru seru , pinggang saya udah mau copot kayak gini " ucap pak botak ngos-ngosan.

" lahh yang nyuruh bapak kejar kita siapa , kan kita gk nyuruh " ujar Kenzie dengan wajah yang di buat sok bingung.

" Siapa suruh kalian malah di kantin di saat jam pelajaran berlangsung haa" marah pak botak.

" lahh karna kami rindu gitu pak main kejar-kejaran sama bapak, jadi karna bosen di kelas yaudah ke kantin aja sekalian main kejar-kejaran sama bapak kayak tadi " jelas Alam santai.

" Kaliannnnn bersikan  dan rapi kan buku buku di perpustakaan sekarang juga " pintah pak botak kesal saat mendengar alasan yang sangat tidak masuk akal itu .

" Ehhh pak yang bener aja yang lain dong " protes Alam, bukan apa apa masalah nya perpustakaan baru saja selesai di renovasi dan buku buku nya belum di susun , jadi berapa banyak buku yang harus mereka rapikan di perpustakaan yang besar itu.

" Gk ada yang lain, atau kamu saya aduin sama tuan Alaric " ucap pak botak.

" Ish  , ancam terus " kesal Alam.

"Udah sana kalian bertiga pergi ke perpustakaan atau saya telfon Tuan Alaric " ucap pak botak mengeluarkan ponsel dari sakunya.

Alam yang melihat itu segera menarik kedua tangan teman itu untuk segera berlari menuju perpustakaan sebelum pak botak menelpon Daddy nya , bisa di kurung seminggu ia jika sang Daddy tahu, dan Alam tidak mau itu.



Kini Alam dan Tara sudah tiba di mansion Daddy Alaric, Tara dan Rian kini sudah tinggal bersama dengan keluarga Aldelas, karna permintaan dari Awam karna sebagai balasan untuk Tara yang sudah menyelamatkan Alam waktu itu , dan Ettan pun kini sudah kembali menjadi asisten Daddy Alaric yang pasti nya juga tinggal di mansion itu, Alaric tidak membunuh Ettan, karna selama ini ia dan Ettan berjuang bersama-sama melawan musuh musuh yang ingin menjatuhkan keluarga Aldelas dan Alaric bukan yang tidak tau terimakasih dan berbalas budi lagi pun itu hanya dendam sesaat karena rayuan sang Aira sang istri untuk mengkhianati keluarga Aldelas, tapi Ettan tetap merasakan siksa an  dari Alaric selama sebulan dan untuk Aira ,ia sudah mati sebab depresi karna dendam yang sudah di rencanakan nya sejak lama itu gagal, dan Ettan serta Tara dan Rian juga tidak merasa sedih sedikit pun , karna semasa hidup nya Aira hanya bisa mengancam dan menyiksa Rian dan Tara, dan untuk Ettan ia sudah mengikhlaskan sang istri bagaimana sang istri nya bersalah dan ia pun juga bersala karna tidak bisa menyadarkan sang istri, tapi biar kan itu berlalu menjadi kenangan , ia akan mengurus kedua anak nya agar menjadi lebih baik lagi .

Alam pun langsung menuju ruang keluarga dan langsung duduk di pangkuan sang Abang Tian.

" Kenapa hemm?" tanya Tian karna melihat wajah kusut sang Adik .

" gak papa bang, cuma lagi capek aja " jawab Alam, ia tidak mungkin menceritakan sesungguhnya bisa bisa ia tidak di izin kan sekolah besok .

" Yaudah ganti baju dulu sana , nanti Abang suapin makan " pintah Tian.

" Nanti aja , Alam masih kangen sama Abang" ucap Alam, karna sang Abang yang sudah tidak tinggal satu mansion dengan nya , dan ia tidak ingin menyia-nyiakan waktu bersama sang Abang saat sang Abang berkunjung di mansion sang Daddy, karna bagaimana pun Tian adalah Abang yang paling ia sayangi karna Tian ia bisa merasakan apa itu keluarga dan menikmati hidup yang berkecukupan ini.

" Huff yasudah, Tara ganti baju dulu sana setelah itu makan " pintah Tian kepada Tara yang sedang duduk itu .

Tara pun langsung menuju kamar nya dan berganti pakaian.

" Ambilkan baju ganti dan makanan untuk kedua anak ku " pintah Daddy Alaric kepada salah satu maid yang berdiri tidak jauh dari mereka.

" Ini Tuan " ucap salah maid meyerah kan sepasang baju ganti untuk Alam dan main satu lagi meletakkan dua piring yang berisikan makanan di atas meja sofa untuk Alam dan Tara.

"Baby sini ganti baju dulu " panggil Daddy Alaric kepada sang anak yang dari tadi menempel ke pada sang Abang.

"Tapi nanti sama bang Tian lagi yaa " ucap Alam.

"Iyaa sini ganti baju dulu " jawab Daddy Alaric.

Tara yang sudah selesai berganti pakaian turun dan duduk di samping sang Abang Rian dan sang Ayah Ettan, memang saat itu semua keluarga nya sedang berkumpul di ruang keluarga .

" Alam , Tara makan " pintah Awam, menyuruh kedua cucunya untuk segera makan, kenapa di ruang keluarga, alasannya karna waktu sudah menunjukkan lewat makan siang karna Alam dan Tara pulang sekolah pukul dua siang , jadi agar Alam dan Tara mau makan  jadi biarkan mereka makan di ruang keluarga lagi pun kelurga Aldelas tidak mempermasalahkan itu , dari pada Alam dan Tara tidak mau makan dengan alasan tidak enak makan cuma berdua jadi biar kan saja .

Tara pun makan dengan di suapi oleh Rian, untuk Rian ia sekarang sudah menjadi asisten Aezar atas kemauan nya sendiri.

Dan Alam makan dengan di suapi oleh Tian dengan Alam yang senantiasa duduk di samping sang abang dengan mata yang melihat ke arah tv yang menayangkan dua kembar botak .

Tian senantiasa menyuapi sang Adik, ia sangat bahagia setelah ia bertemu Alam sang adik ia jadi bisa merasakan artinya keluarga yang sesungguhnya walaupun dengan berbagai rintangan sebelum nya dan tidak apa apa karna ia melewati bersama orang orang yang benar benar menyayanginya bukan hanya menjadi bayang bayangan orang lain , melainkan menjadi diri nya sendiri , walaupun banyak larangan dari sang Papah dan Abang nya yang super over posisif  kepada nya tapi tak mengapa walaupun sekali kali ia juga merasa cukup kesal, tapi ia suka karena sang keluarga nya sangat menyayangi nya .





End


Ini beneran End ya gays 😊

vote nya jangan lupa  yang terakhir untuk Alam end the story 😊🧡🧡

see you 😉😉

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 12 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Alam and the story ( END)Where stories live. Discover now