ML - 56

67.2K 5.6K 1.8K
                                    

Yang kenal aku dari lama pasti tau, kalau tiap mau tamat aku suka mogok update 😭🤣🤣🙏🏻

Gak tau kenapa, tp kek kudu nangis kalo mau tamat. Jadi harus mengumpulkan energi lebih😭🤣👍🏻

Siapa yg udah baca Additional part 51.2? Itu karya karsa panas terakhir deh. 3 ribu saja lho 😽😽😻😻

Part ini 4K dan 3K komen ya! Biar ak rela mereka tamat😂

Part ini 4K dan 3K komen ya! Biar ak rela mereka tamat😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaleo membuka kain yang menutupi mata Nacia. Perlahan, Jaleo menjauhkan kain itu dari wajah Nacia, lalu meminta Nacia untuk membuka matanya secara perlahan.

Lalu dengan pelan pelan, Nacia membuka kedua matanya. Dan setelah matanya terbuka sempurna, ia dibuat mematung dengan apa yang dia lihat di depannya saat ini.

Sebuah rumah dua lantai, desainnya lumayan kayu di trip pertama hidden heaven mereka namun bedanya rumah ini di desain lebih modern, cantik dan terlihat lebih bersih.

Ada ayunan kayu di samping rumah, lalu ada sebuah kolam panjang di samping rumah kayu itu dan ada danau kecil di ujungnya, yang juga dihiasi patung air mancur.

Kanan kiri mereka dipenuhi dengan pohon yang menjulang tinggi, melebihi atap rumah mereka, membuat rumah itu terlihat teduh.

Nacia yang sedang duduk di kursi roda sontak menoleh ke belakang. Matanya menatap Jaleo dengan pandangan bertanya tanya.

"Apa, kak?" Tanya Nacia.

Jaleo tersenyum. Dia berjalan ke hadapan Nacia, berlutut di depan Nacia dan menggenggam kedua tangan Nacia. "Rumah baru kita, Sayang." Tuturnya.

Nacia melongo dibuatnya. Apa apaan ini? Apakah Jaleo membangun rumah tanpa sepengetahuannya?

"Kak? Bukannya kamu lagi renov rumah yang... aku bakar?" Tanya Nacia.

Jaleo mengangguk. Dia mengecup punggung tangan Nacia, menjelaskan lebih panjang, "iya. Lagi di renov. Tapi aku berubah pikiran waktu dibilang kalau rumah aku kalau mau di renovasi seenggaknya harus bongkar semua lantai. Daripada kerja dua kali, yaudah aku pilih bangun rumah baru di tanah ku yang lain." Ucap Jaleo, membuat Nacia terpana.

Woah.. sekaya apa suaminya ini sebenarnya?

Melihat Nacia yang hanya bisa melongo, Jaleo pun tertawa. Pria itu lalu berdiri. Ia menyempatkan untuk mengecup ringan puncak kepala Nacia, sebelum mendorong kursi roda Nacia mendekat ke pintu utama.

Untuk masuk ke pintu utama, mereka harus menaiki beberapa undakan tangga, jadi Jaleo memilih untuk menggendong Nacia.

Nacia langsung merangkul leher Jaleo, disaat Jaleo menyusupkan tangannya di celah leher dan lututnya.

"Haduh, salah nih, Mas malah pake tangga buat masuk ke pintu utama." Gumam Jaleo, membuat Nacia mengerutkan dahinya.

"Hm? Apa Kak?" Tanya Nacia, ketika mendengar Jaleo hanya menggumam.

Midnight LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang