ML - 48

74.8K 5.7K 2.4K
                                    

2000 kata part ini 😽😼 hehe

Yg minta Jaleo Cia bucin.. selamat, di akhir.. Nacia udah mulai flirting dan cembukor 😹😹

Part ini 3.5K like dan 3K komen aja. Gak mau lama lama biar bisa update tiap hari deh 😭😭

Jangan lupa komen tiap paragraf! 😼❤️‍🔥

Btw... kalo cerita ini tamat kalian mau lanjut ke cerita Roman Aca nggak yaaaa? 🥹

Btw Roman nggak keliatan ya? 🤣🤣 next part aku muncul in lagi deh si Roman 🥰

Mereka saling mengeringkan tubuh satu sama lain setelah menghabiskan waktu berdua di kolam kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka saling mengeringkan tubuh satu sama lain setelah menghabiskan waktu berdua di kolam kecil. Tidak ada adegan percintaan, mereka hanya menikmati waktu hingga kedinginan sebelum menghangatkan tubuh dengan handuk tebal yang sudah tersedia.

Jaleo mengambil pengering rambut yang tergeletak di atas nakas. Pria itu menyambungkan kabel ke stop kontak lalu memanggil Nacia untuk duduk di kursi rias, di depannya.

"Yang, sini dong." Seru Jaleo sembari dia menyalakan pengering rambut itu, menciptakan bunyi berisik.

Nacia menurut. Wanita dalam balutan piyama tidur berwarna putih yang juag di sediakan di atas kasur dengan dilipat rapi. Piyama yang senada dengan yang dikenakan oleh Jaleo saat ini.

Nacia duduk di atas kursi itu, berhadapan dengan cermin yang memantulkan dirinya dan Jaleo yang berdiri di belakangnya. Tangan Jaleo kemudian dengan terampil menyibak rambut Nacia sembari emngeringkannya dengan pengering rambut.

Mereka terdiam, hingga Jaleo mematikan pengering rambut dan menyimpannya. Pria itu kemudian mengulurkan tangannya dan memijat pelipis  Nacia.

"Enak nggak?" Tanya Jaleo.

Nacia mengangguk sembari memejamkan matanya. Dia menikmati setiap sentuhan Jaleo yang memijat kepalanya dengan lembut.

"Capek banget ya? Harus ngurusin aku yang sakit juga, kemarin?" Tangan pria itu beralih memijat pundak Nacia.

Nacia menggeleng, "enggak. Biasa aja."

Jaleo tersenyum tipis. "Kalo nggak capek, mau dong aku di puk puk di atas kasur." Pinta Jaleo, mulai manja lagi.

Naci menggelengkan kepalanya mendengar permintaan Jaleo. "Emang bayi? Minta di puk puk?"

Jaleo terkekeh kecil, "yes, and you're my Mommy."

Jaleo merangkak naik terlebih dahulu ke atas ranjang, di susul dengan Nacia yang mengekor di belakang. Jaleo menepuk kasur luas disampingnya. "Sini, Yang." Serunya.

Nacia beranjak menuju posisinya. Dengan berbantalkan lengan kekar Jaleo, Nacia mulai menepuk nepuk ringan pantat Jaleo.

"Kok pantat sih? Harusnya kepala tau!" Protes Jaleo, tidak terima jika yang di tepuk tepuk adalah pantat semoknya. Bukan kepalanya layaknya anak kecil.

Midnight LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang