13 ; hello, jogja (2)

124 33 5
                                    

akhirnya setelah menempuh perjalanan kurang lebih sembilan jam, mereka tiba di villa yang mereka pesan.

tok tok

bian mengetuk kaca mobil menantunya, lalu membuka pintu belakang. "ay– eh" ucapan bian berhenti saat melihat para cucunya yang tertidur pulas.

"pa, tolong bangunin anak-anak." kata tiffany dari bangku belakang.

dengan segera bian menepuk-nepuk paha marv dan daviel. "hey, bangun."

daviel yang merasa terusik membuka matanya. "opa?"

"tolong bangunin adeknya, mas. opa bantuin papi dulu." bian segera berlalu untuk membantu menantunya membawa barang mereka.

"marv, marv,"

"marpi!" marv langsung terbangun saat suara daviel tepat di sebelah telinganya.

"mas, bang, kak! bantuin sini." teriak davian.

marv, jeo, dan daviel turun diikuti tiffany dengan jorel di gendongannya.

"pules?"

"bangett."

davian membukakan pintu untuk tiffany masuk karena melihat istrinya itu kerepotan. "makasi, papi." tiffany mengecup pipi suaminya kemudian berjalan masuk.

"papi kok mukanya merah?!"

✧✧

"ini ada lima kamar, yang pertama opa sama oma, sisanya terserah kalian. dahh ya, mau mandi dulu gue." jelas bian kemudian berjalan menuju kamarnya.

"bersih-bersih aja dulu semuanya, beres-beres besok lagi. oma ke kamar dulu." ucap vera.

"sana pada mandi, malah diem aja." usir davian.

"abang dulu deh, trus aku, terakhir mas," 

"ngga! lo duluan, trus gue, terakhir mas."

"lho kok gue? anak pertama yang pertama kali."

"malah debatt, mandi cepet heh!"

mereka bertiga saling bertatapan, lalu berjalan bersama menuju salah satu kamar.

"aduh, iya deh gue dulu, tapi kalian tungguin ya?!" pinta marv.

daviel dan jeo mengangguk dengan malas. "iya, udah dari tadi iya iya ngomong mulu."

"yeee, kalian kan php. awas ya kalo ninggalin gue bocorin rahasia kalian." ancam marv lalu masuk ke kamar mandi.

"mas,"

"hm,"

"dingin ga si?"

daviel beralih menatap jeo. "kirain gue doang yang ngerasa."

keduanya menghembuskan nafas, mencoba menenangkan diri agar tidak berpikir yang tidak-tidak. dalam hatinya melafalkan do'a terus menerus.

"dek, cepetan."

"iyaa, ini dikit lagi."

"mas?"

"..."

klekk

daviel dan marv berpandangan. lalu ...

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 04 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

gracewell famsWhere stories live. Discover now