[06] i'm yours

837 154 79
                                    

G A M O N
...

.

.
Sore itu Hinata sedang membaca dimeja belajarnya, posisinya berhadapan langsung dengan jendela yang menghubungkannya dengan jendela kamar Sasuke.

Hinata sengaja membuka lebar jendela dan kelambu kamarnya.

Jendela kamar Sasuke juga terbuka lebar. Hanya saja, sudah hampir setengah jam Hinata membaca disini tapi siluit Sasuke tak kunjung kelihatan.

Ditengah-tengah aktivitas membacanya, Hinata menengadah.
Tangannya menutup buku dan pandangannya tersorot menatap kamar yang terbentang agak jauh dihadapannya.

Tak berselang lama, yang ditunggu-tunggu pun menampakkan batang hidungnya.

Diam-diam Hinata memperhatikannya,
Ketika pria itu duduk, berdiri, kemudian kepalanya mengangguk-angguk seperti sedang menikmati alunan musik yang dia dengar.

Hingga tanpa sadar, Hinata mulai memangku dagunya dan tersenyum memperhatikan Sasuke didepan sana.
Bibir Hinata tempak terbuka dan terkantup ketika melihat Sasuke yang mulai melepas kaosnya dan mengangkat burble mini disalah satu tangannya.

Sangat mempesona tatkala Hinata melihat maha karya yang begitu menakjubkan.
Baru kali ini ada kentang yang begitu sispeck dan terlihat begitu menggiurkan dimata Hinata.
Apalagi saat Sasuke melakukan gerakkan pull-up yang mempertontonkan bagaimana kekar bahu dan lengan atasnya. Sungguh, Hinata langsung menyentuh sudut bibirnya, takut kalau air liurnya sampai menetes keluar.

Hampir beberapa waktu Hinata terus memperhatikan Sasuke.
Sampai tiba-tiba, Hinata dikagetkan oleh getaran ponsel yang ada dihadapannya.

Awalnya Hinata ingin mengabaikannya, matanya lebih memilih untuk terus memperhatikan Sasuke.

Tapi, yang diperhatikan malah terlihat berbalik menatap Hinata dan mengangkat ponselnya.
Seperti memberi isyarat bahwa Hinata harus segera mengecek ponselnya.

Dan benar saja, saat Hinata mengeceknya. Ternyata pesan yang datang itu memanglah dari Sasuke.

"Apa kau lihat-lihat ?"

Hinata mendecih pelan saat membacanya, matanya memicing menatap Sasuke yang juga menatapnya dari seberang sana.

Belum sempat Hinata membalas, tapi ada pesan masuk lagi.

"Kau menikmati pemandangan he ? Dasar tidak tahu malu !!,"


Hinata hendak membalasnya, tapi saat melihat Sasuke meletakkan ponselnya dan pergi entah kemana, Hinata jadi menghela napas.
Hatinya dirundung sesak yang amat sangat menyebalkan.

Terbesit difikiran Hinata kalau semua ini adalah salahnya Gaara.

Coba saja kalau sejak awal Gaara tidak cepat-cepat mencari penggantinya, mungkin Hinata tidak akan melibatkan Sasuke didalam perasaaannya yang belum usai ini.

Hinata kan jadi bimbang, haruskah dia mengakhiri sandiwara tidak berguna ini ?

Semuanya terasa sia-sia.

Bukannya membuat Gaara cemburu atau menyesal, malah Hinata seperti menyusahkan dirinya sendiri oleh perasaan aneh pada Sasuke yang muncul secara tiba-tiba ini.

.....

Sasuke membuka pintu dan masuk kedalam rumah.

Ketika kakinya berjalan mendekati dapur, terdengar suara yang menyapanya dengan lembut. Membuat Sasuke langsung membungkuk dan tersenyum manis.

G A M O N ✔Where stories live. Discover now