[04] Jealous

714 138 19
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


G A M O N


..

Hinata terduduk melamun diatas ranjangnya.
Diatas pangkuannya ada sebuah boneka sapi yang menjadi teman bicara untuk Hinata.

Sejak kejadian hari itu, Hinata merasa ada yang berubah dari dalam dirinya.
Tentang bagaimana dia memandang Sasuke.

Hinata merasa ada yang aneh, tapi dia sendiri tidak tahu apa, dan tentu saja selama ini Hinata tidak pernah merasakannya.

Hingga akhirnya dia hanya menghela napas panjang. Diangkatnya boneka sapi itu untuk berhadapan dengannya.

"Kenapa aku ingin terus melihatnya ? Kenapa ?,"

Hinata meremas boneka sapi yang saat ini menatapnya. Dadanya sangat sesak bersamaan dengan rasa menggelitik setiap teringat Sasuke.

Hinata mencoba berpositif thinking tentang perasaannya.
Mungkin saja Hinata lapar, maka dari itu jantungnya berdebar sejak siang tadi.

Tapi anehnya, kenapa wajah Sasuke terngiang-ngiang dikepalanya. KENAPA ?

......

"Loh Hinata, kenapa masih disini ?," tanya Mikoto yang baru keluar dari dalam rumahnya dan melihat Hinata yang sudah berdiri didepan gerbang rumahnya.

"Menunggu Sasuke..,"

Mikoto menyernyit, ditangannya masih ada sekantong sampah yang hendak ia buang.
"Tapi Sasuke sudah berangkat sejak tadi, ibu kira kalau Sasuke berangkat sekolah denganmu..,"

Bibir Hinata sempat menganga kecil, kemudian bergerak kecil seperti mengatakan -FUCK-.

"Memangnya Sasuke tidak mengabarimu ?,"

Hinata hanya tersenyum,

"Kenapa ? Kalian bertengkar ?,"

Hinata langsung menggeleng cepat,
"T-Tidak ibu, aku dan Sasuke baik-baik saja,.. mungkin aku yang salah tidak mengecek ponselku sejak pagi,.. kalau begitu aku permisi..,"

Hinata membungkuk cepat dan berbalik meninggalkan Mikoto.

Sebenarnya Hinata ingin marah dan mencaci maki Sasuke, tapi nanti saja, kalau sudah ketemu orangnya. Sekarang tidak ada waktu.

Diliriknya jam dipergelangan tangan kirinya, masih ada waktu sekitar lima belas menit, kalau tidak ingin terlambat ke sekolah, maka Hinata harus segera berlari sekencang-kencangnya.

G A M O N ✔Where stories live. Discover now