13

6.7K 367 4
                                    

Happy reading 📖

Jangan jadi silent reader ya.
Jangan lupa votmen ya.


"Mamahh aku pulang!." suara Gabriel bergema di seluruh ruangan, Vina keluar dari kamar nya dengan wajah malas nya.

Gimana gak malas coba, masih enak-enakan dikamar malah diganggu sama anak biadab.

"Ingat pulang ya kamu." ucap Vina dari atas anak tangga dan sang empu hanya cengengesan dengan menunjukkan gigi rata nya.

"Mah ayah mana?."

"Masih di kantor." Gabriel menunjukkan wajah cemberut nya.

"Kenapa emang?." tanya Vina penasaran.

"Kenapa sih ayah selalu sibuk kerja, pulang-pulang udah larut malam habis itu kalo udah pagi dia paling cepat berangkat ke kantor dan bahkan disitu aja aku belum siap-siap untuk berangkat sekolah. Mah ayah sibuk banget ya? sampai-sampai belum pulang di jam segini. apa ayah gak sayang sama Gabriel?"

Gabriel nge-sad gess.

Vina berjalan menuju Gabriel memeluk mencium ujung rambut kepala Gabriel.

"huss... Gak boleh ngomong gitu Ayah itu sayang sama kamu dan dia kerja itu juga buat kamu, dia pengen anak nya mendapatkan apapun yang anak nya minta, dia juga pengen liat anak nya bahagia dengan kehidupan yang serba ada, dia itu sayanggg.... banget sama kamu melebihi apapun, bahkan mamah aja iri masa suami nya lebih sayang anak dari pada istrinya."

Gabriel memeluk erat Vina menenggelamkan kepalanya ke leher Vina. "Maafin Gabriel ya mah udah nanya gitu." Vina mengusap lembut punggung anaknya

"Jangan minta maaf ke mamah, minta maaf sama ayah sana."

"Gimana cara nya? ayah aja ada di kantor."

"Um.. gimana kalo kita bikin makanan yang enak buat ayah, ayah bilang dia punya agak cepat jadi bentar lagi dia datang." Vina memberikan saran kepada Gabriel.

"Boleh juga, ayok mah!." Gabriel melepaskan pelukannya dan menarik tangan Vina membawa ibu nya ke dapur.

.
.
.
.

"Ayah pulang!?."

Zitlan pulang dari kantor nya ia berjalan sambil membuka dasinya dan kancing jas nya. Gabriel yang mendengar suara ayah nya berlari menuju Zitlan saat sampai Gabriel memeluk tubuh ayah nya itu dengan erat dengan senang hati Zitlan membalas pelukan anaknya.

"Hey?! Kenapa hM?." Zitlan mengusap kepala Gabriel dengan lembut, Gabriel mengadah ke atas Zitlan mendapatkan tatapan polos Gabriel.

"Gemas banget sih! anak siapa? hM."

"Anak ayah Zitlan!." pekik Gabriel dengan lucu dan kembali memeluk tubuh Zitlan.

Gabriel melepaskan pelukannya dan mengambil tas yang berada di tangan Zitlan menaruh nya ke meja dekat televisi.

"Ayah! kita makan yuk, aku sama mamah ada masak makanan favorit ayah loh." Gabriel menarik tangan Zitlan menuju dapur.

Headmaster [BL]Where stories live. Discover now