Chapter 12: Book

12K 1.1K 120
                                    

Don't Like Don't Read

.

.

.

Penulisan EYD Kurang Tepat dan Typo Bertebaran⚠️

.

.

.

Terima kasih sudah ada yang mau menyampaikan pendapat dan kesannya di kolom komentar chap "Comeback🙌". Akan ada satu special chapter dari "Semesta Rafka" untuk kalian sebagai rewards dari Kikim (bakal Kikim DM ya😊👍)

Sebelum membaca jangan lupa fitur vote dan komentarnya di gunakan ya sebelum atau sesudah membaca😚🙌

-Happy Reading-

•●•●•

08.00 PM

"Eung.." mata bulat tersebut perlahan terbuka, pandangannya perlahan terlihat jelas. Pemandangan yang pertama ia lihat adalah langit atap kamar inapnya.

Glup

Rafka merasa sakit di tenggorokannya karena memang efek dari infeksi tersebut berpengaruh ke bagian yang lainnya. Kepalanya menoleh ke kiri tepat dimana segelas air ada di atas nakas samping brankarnya.

"Oh.. anak mommy sudah bangun" Grace yang baru saja keluar dari kamar mandi melihat Rafka yang sudah terbangun dari tidurnya. Wanita itu pun mendekati brankar Rafka.

"Baby Rafka mau sesuatu?" Tanya Grace dan hal itu di balas anggukan si kecil kemudian satu tangannya bergerak mengarah ke nakas.

"Sini mommy bantu" ucap Grace dan segera mengambil gelas tersebut kemudian mendekatkan sedotan yang ada di gelas tersebut ke arah bibir kecil sang anak.

Rafka merasa lega karena akhirnya rasa sakit tenggorakkan berkurang. Rafka pun menjauhkan sedotan tersebut kemudian bergerak bangun dari berbaringnya.

Rafka mengulurkan kedua tangannya ke arah Grace meminta gendong dan tentu saja wanita itu tersebut mengangkat tubuh mungil itu.

"Baby Rafka mau jalan-jalan?" Tanya Grace.

"Eung.." jari mungil itu menunjuk ke arah TV.

"Baby Rafka mau menonton TV ya, baiklah" ucap Grace sambil berjalan mengambil remote TV dengan Rafka yang masih dalam gendongannya.

Pip

Muncullah tayangan animasi dan membuat Rafka langsung terfokus ke layar TV tersebut. Namun tubuh mungil itu bergerak seakan ingin mendekati TV tersebut.

Grace pun hanya tertawa kecil, sesekali wanita itu melirik infus Rafka untuk melihat laju tetesan cairan infus tersebut. Sengaja wanita itu menggendong Rafka agar anak bungsunya itu tidak selalu berbaring di atas brankar.

Satu tangan Rafka yang bebas terlihat meremas-remas kecil baju sang ibu membuat Grace sangat gemas sesekali wanita itu mencium pipi Rafka.

"Di.." lirih Rafka tiba-tiba sambil melihat sekeliling ruangan yang hanya ada dirinya dan Grace. Sang ibu yang mendengar terkejut karena Rafka mengatakan sesuatu.

"Di? Baby Rafka mencari daddy?" Tanya Grace.

"Di.." lirih Rafka dengan mata yang masih menyapu seluruh ruangan. Sejak animasi tersebut berganti iklan, Rafka mengalihkan perhatiannya dan mencari sosok pria yang sering menyebut dirinya 'daddy'.

Semesta Rafka (END)Where stories live. Discover now