Chapter 11: Welcome To...

12.5K 1K 179
                                    

Halo pembaca lama (yang suka baca ulang😂) halo juga pembaca baru😚 banyak juga ya yang ngetik "1"😻 BTW, Absen dulu yuk! Kalian tinggal di kota mana nih? Siapa tahu kita bisa meet and greet🤣










Are you ready guys?! Sebelum itu jangan lupa gunakan fitur vote dan komentar ya, ramaikan cerita ini dengan vote dan komentar kalian🧡🧡














Don't Like Don't Read

.

.

.

Warning! Penulisan EYD Kurang Tepat dan Typo Bertebaran⚠️

.

.

.

-Happy Reading-

•●•●•

Tubuh Anna merasa bergetar tepat tiga hari selanjutnya,  saat ini seorang pria yang pernah ia temui di Bar sedang berdiri di depannya dengan tatapan yang begitu menakutkan.

Pria itu tidak berbohong!

Dinginya udara malam malah semakin membuat Anna bergerutu di dalam hati tentang kondisinya saat ini. Wanita itu tidak bisa kembali ke rumah karena pasti ia akan tertangkap dengan mudah oleh pihak kepolisian, sekarang Anna benar-benar terlihat seperti gelandangan.

"Kau benar-benar penasaran denganku ternyata sampai-sampai kau tidak menyerahkan dirimu ke pihak kepolisian. Berarti bisa aku simpulkan kau memilih hukuman dariku"

"Siapa sebenanrnya kau anak muda?"

"Arsen, kakak dari anak yang telah kau hancurkan masa depannya"  ya, pria itu adalah Arsen, anak sulung dari kedua pasangan Tony dan Grace.

"Jangan ikut campur kau sialan!" Geram Anna sambil melangkah mundur karena Sergio mendekatinya.

"Urusan baby Rafka adalah urusanku bitch! Pria yang bernama Alex sudah ada di tanganku, kau mau mengikuti perintahku atau mau ku seret seperti pria brengsek itu? " Ucap Arsen dengan nada penuh intimidasinya. Kemudian satu tangan pria itu seolah memberi syarat pada kepada salah satu bodyguardnya yang kini membuka pintu mobil dan nampaklah Alex di dalam mobil tersebut.

"Shit! Apa yang harus aku lakukan, dia bukan orang sembarangan" monolog Anna lirih ketika melihat tubuh Alex yang sudah tidak berdaya dengan kedua tangan dan kakinya yang terikat.

"Aku bukan orang yang bisa bersabar" desak Arsen sambil bersidekap dada dengan tatapan menghunus tajam ke Anna yang bungkam mendapat posisi yang tersudutkan.

"Ta-tapi kenapa?! Aku tidak memiliki kesalahan padamu anak muda, bagaimana kau dengan teganya memperlakukan buruk wanita janda sepertiku" Ucap Anna berusaha menarik simpati Arsen yang kini berdecih dan menatap wanita itu dengan tatapan jijik.

"Ku anggap kau memilih opsi keduaku" ucap Sergio tanpa membalas ucapan Anna.

"Seret wanita itu, pukul saja kalau dia memberontak" ucap Arsen dengan nada datarnya dan tentu membuat Anna menggelengkan kepalanya.

Semesta Rafka (END)Where stories live. Discover now