TUJUH

5.4K 364 1
                                    

Arella melamun saat jam pelajaran,gadis itu masih tidak mengangka rencananya gagal. Arella yakin Ganes pasti membayar seseorang. Dia harus mencari tahu siapa orang yang membantu Ganes.

Saat ini kelasnya sedang berlangsung di lab multimedia. Lab multimedia terletak di lantai 3. Arella duduk disamping jendela.

Dia menatap kearah lapangan, dimana yang dia yakini Anak IPA A sedang mengikuti pelajaran olahraga dibawah sana.

Arella dapat melihat Ganes asyik tertawa dengan para kacung-kacungnya. Cihh. Menyebalkan. Saat ia berdecih sinis, tak disangka Ganes malah menaikkan pandangannya sehingga matanya dapat melihat Arella dibalik jendela itu.

Ia mengernyitkan sebelah alisnya menatap tatapan Arella penuh permusuhan. Gadis itu seakan menyimpan dendam padanya.

"Kenapa lo?" Jack menyenggol lengan bosnya lalu mengikutui arah pandang sang bos.

"Oalah lagi tatap-tatapan sama bu bos, pantas pak bos nggak fokus" goda Jack.

Ganes tidak memperdulikan ocehan temannya, dia malah makin menatap Arella dan tanpa sadar bibirnya bergerak.

"KE. NA. PA ?"

Melihat tingkah sok akrab Ganes, Arella malah menatapnya jijik lalu menaikkan jari tengahnya pada Ganes "FUCK".

Ganes sedikit terkekeh pelan melihat tingkah Arella. Lelaki itu sedikit kehilangan saat Arella menutup gorden sehingga pandangannya terhadap Arella terputus.

"Lo kelihatannya udah nyaman sama si Arel" Aditya membuka suaranya. Hanya tersisa mereka yang duduk dipinggir lapangan.

Memang hanya Aditya sahabatnya yang sangat waras dan sangat peka.

Menghedikkan bahunya Ganes membalas "entahlah".

"Lo udah berhasil cari siapa pelaku penjebakan lo?" Tanya Aditya.

Ganes memutar bola matanya "bukannya lo udah tahu kebenarannya?"

Aditya terkekeh menanggapi pertanyaan Ganes dan pria yang di tanyainya juga malah ikut tertawa bersamanya.

"Malam ini paket itu udah nyampe. Tenang aja kali ini semuanya aman" ujar Aditya tenang.

Ganes hanya menganggukkan kepalanya, lalu kembali menatap jendela itu. Sudut bibirnya terangkat.

●●●●●

Bel tanda istirahat telah berbunyi, para siswa dari kelas IPS B, sedang membereskan barang-barang mereka. Kali ini mereka akan kembali ke kelas mereka.

Arella memasukkan semua alat tulis beserta laptopnya kedalam tas, hah rasanya capek sekali. Dia mengulang waktu sebagai murid lagi.

Namun dia tidak boleh mengeluh, demi masa yang berganti dia akan berusaha lebih giat lagi dan belajara lebih keras lagi.

"Abis ini kantin yook?!" Ajak Sharadda.

"Hmm"

"Okey"

"Iya"

Jawab ketiganya kompak dengan kata yang berbeda. Mereka menenteng tas mereka masing-masing.

Mereka menunggu lift berdenting dilantai mereka. Begitu terbuka, mereka langsung naik. Namun saat Arella masuk paling terakhir. Bunyi peringatan dari lift berbunyi.

"Muatannya nggak cukup, tunggu yang sebelah aja" ujar salah satu siswi.

"Yaudah kita keluar" ujar Aruhi, Sharadda dan Bulbul juga hendak keluar.

Namun Arella menahan mereka.

"Kalian duluan aja, ahh tapi gue titip tas gue, kita ketemu langsung di kantin" ujar Arella menyerahkan tasnya pada Aruhi lalu mendorong pelan Aruhi agar kembali masuk ke lift.

Mengubah Takdir Sang AntagonistWhere stories live. Discover now