SEPULUH

8.9K 448 33
                                    

Arella berbalik menatap tajam Ganes "jangan pernah bentak gue bangsat!"

Bug...

Arella menonjok pipi kiri Ganes keras. Senyum puas tercetak di bibirnya lalu setelahnya dia pergi dari sana sambil berdecih.

"Aishh sial tangan gue sakit" ringis Arella mengibaskan tangannya saat sudah tidak berada di ruangan yang sama dengan Ganes.

Melewati ruang tamu, Arella sudah tidak menemukan mantan mertuanya lagi. Pasti wanita itu sedang menangisi guci mahalnya, Arella tertawa dalam hati.

Arella berjalan keluar dari komplek perumahan mewah Ganes, dia sudah memesan ojek online didepan supermarket.

Sedangkan di sisi lain, Ganes tidak mengangka gadis itu berani menonjoknya, dia masih terpaku dengan wajah keterkejutannya.

Tapi setelah beberapa saat dia tersadar dan mencari keberadaan Arella. Sial, gadis itu benar-benar sudah pergi.

Ganes terkekeh geli mengingat kejadian tadi, ternyata Arella bisa juga bersikap bar-bar ia pikir gadis itu hanya akan terus menurut dan bersikap lemah lembut untuk mencari perhatiannya.

Ganes mengambil motor sportnya, dia yakin Arella belum jauh dari rumahnya. Pria itu melajukan motornya dengan kencang, pandangannya mencari keberadaan Arella.

Melihat siluet tidak asing, Ganes memberhentikan motornya tidak jauh dari posisi gadis itu.

Ganes melihat Arella sedang meniup-niup tangannya yang tadi menonjok Ganes. Pria itu tersenyum melihat bibir gadis itu tidak berhenti mengoceh.

Baru saja Ganes hendak menghampirinya, sebuah motor menghampiri Arella. Tak lama kemudian Arella naik di boncenngan motor itu.

Ganes tahu itu ojek online, terlihat dari orang tersebut yang menggunakan jaket hijau dan helm yang tertulis nama aplikasinya.

Motor ojek itu bergerak dan entah kenapa Ganes mengikuti motor itu, ayolah dia hanya ingin memastikan Arella pulang dengan selamat. Pikit Ganes.

Motor melaju dengan kecepatan biasa, Ganes mengikuti mereka dari belakang, mengamati jalan yang dilewatinya Ganes mengernyit ada yang salah dengan jalurnya.

Ini bukan arah ke rumah Arella.

Ganes terus mengikuti Arella, hingga ojek online itu memberhentikan tujuannya ke Mall Purpesky, salah satu mall terbesar dan elite di Jakarta.

Untung saja ojek itu mengantar Arella hingga ke parkiran dalam, sehingga Ganes bisa langsung memarkir motornya disana.

●●●●●

Arella bersenandung kecil mengitari pusat perbelanjaan itu, ia sedang mencari Raven di stand parfum kemarin.

"Mbak, Raven belum masuk kerja yah?" Tanya Arella pada SPG wanita yang melayaninya. Dia sudah dari tadi celingak celinguk mencari keberadaan pria itu.

"Ohh pak bos belum masuk mbak" ujar SPG itu ramah.

"Pak boss?" Ulang Arella.

SPG tersebut mengangguk "iya... Mas Raven bos kami, dia itu anak semata wayang dari bos kami yang dulu, ibunya Mas Raven yang punya usaha ini, namu setelah meninggal, Mas Raven yang ambil alih"

Arella mengangguk mengerti, pantas saja di usia muda pria itu sudah menjadi pengusaha kaya, ternyata dia mengikuti rekam jejak ibunya yang dimana pengusaha juga.

"Tapi biasanya pak bos bentar lagi datang sih mbak, tungguin aja" tawar SPG itu.

"Atau gini deh aku minta nomor telpon kamu, kalau Raven udah ada tolong chat aku yah" pinta Arella sambil menyodorkan ponselnya.

Mengubah Takdir Sang AntagonistWhere stories live. Discover now