SATU

9.7K 542 9
                                    

Prang....

Prang....

Prangg...

"KUBILANG JANGAN MASUK KE RUANGAN PRIBADIKU SIALAN!!"

Bentakan keras itu membuat Arella bergetar ketakutan. Dia memeluk erat perutnya yang membesar.

"Maaf mas...aku...tidak sengaja..."

Brakk...

Prankk...

Pria yang dipanggil "mas" itu memotong ucapan Arella dengan menghempaskan tongkat golf kearah sang istri.

Mata Arella bergetar begitu lemparan itu nyaris menyentuhnya pipinya. Kakinya lemas. Dia benar-benar ketakutan saat ini.

Pria dengan wajah penuh kemarahan itu melangkah mendekati Arella. Dia mencengkram pipi Arella kencang.

"Kau rupanya masih tidak mengetahui tempatmu jalang!!" Sentak pria itu lalu mendorong Arella kencang.

Arella merasakan sakit yang luar biasa saat pinggangnya terkena ujung meja, belum lagi perutnya yang tiba-tiba seperti teraduk.

Dia menahan tubuhnya agar bisa kembali berdiri, namun rasanya sangat menyakitkan. Arella merintih merasakan sakit di sekitaran perut dan pinggulnya.

Arella  meringkuk memeluk perutnya yang membuncit, peluh membanjiri dahinya. Dia sangat kesakitan, darah mengalir deras di pangkal pahanya.

"Tolong... tolong... selamatkan anakku" ujar Arella terbata.

Rasa sakit itu semakin menderanya. Dia meringis menahan sakit.  Menatap pria  yang berdiri tidak jauh darinya.

"Kumohon...."

Arella merangkak pelan ke arah pria itu. Darahnya membasahi lantai.

Dengan sirat putus asanya dia memeluk kaki pria itu. Nafasnya tersengal, air matanya tumpah begitu saja.

"To...long...mas...sakitt" rintih Arella memeluk kaki suaminya.

Berdecak kasar, pria itu menghempaskan kakinya menjauh dari jangkauan Arella.

"Kau pikir, aku akan kasihan melihatmu? Tidak...Rella, jika kau mati pun, aku tidak akan peduli...bahkan jika anak itu mati sekalipun!!"

Suara deguman pintu tertutup itu memenuhi telinga Arella, gadis itu terisak keras. Memeluk erat perutnya menahan rasa sakit yang menerpanya.

Pria yang berstatus suaminya itu bahkan tidak memperdulikan dirinya maupun calon anak mereka.

Ganes Athariq Narendra, sosok yang menjadi cinta pertama Arella, lelaki dingin, kejam, dan tak berperasaan.

Arella sangat mencintai Ganes, mereka dijodohkan dan bertunangan sejak SMA, banyak hal yang dilalui hingga ia resmi menjadi istri Ganes.

Awalnya Arella pikir ia bisa meluluhkan hati Ganes namun usahanya tidak pernah berhasil dan selalu berakhir sia - sia.

Hujan lebat di malam yang dingin itu, menjadi saksi penyesalan Arella, dia menyesal mengenal Ganes, dia sangat menyesal sudah mencintai pria itu.

Matanya memburam sudah tidak sanggup menahan sakitnya.

"Ma...af...kan...mama...nak..." ujar Arella terbata, tubuhnya kaku,dan sudah tak bernyawa.

Malam itu ia menyerah untuk bertahan.

•••••

"Bangun!! Bangun Rella!"

Panggilan keras itu membuat Arella mengerjapkan matanya. Mata gadis itu terbuka, meraup oksigen yang menyesakkan dadanya.

Mengubah Takdir Sang AntagonistWhere stories live. Discover now