|•pameran2•|

4.8K 352 57
                                    

Dimohon sebelum membaca tolong follow akun WP kecoapink dulu yahhh

Sama komen sama kasi bintang yang buanyakkkkkk.

Warning typo bertebaran di mana-mana 🚨

$$$$$

"gak papa!. Napa juga gw harus sakit hati gini?" Menatap aneh pantulan dirinya di depan cermin, saat ini dirinya masih di dalam toilet, lima belas menit waktu yang ia habiskan hanya untuk merenung jauh tentang jalan cerita novel ini.

Setelah merasa tenang dirinya bergegas keluar dari toilet, membukanya, mulai berjalan kembali ke arah dimana sekumpulan manusia-manusia fiksi berada. Dan tepat saat dirinya berhenti matanya menatap interaksi antara Arthur suaminya dan juga wanita yang ia yakini seratus persen masa lalu Arthur, merasa lucu dengan dirinya sendiri. Wanita itu terlihat tertawa lepas di samping Arthur, kalau di bandingkan dengan dirinya ia tak ada apa-apanya, wanita itu terlihat sangat cocok bersanding dengan Arthur yang terlihat dewasa dan juga anggun, bagai sebutir pasir dan sebongkah berlian, itulah perspektif yang ia dapat lihat dari perbandingan dirinya dan juga wanita itu, dan anehnya fakta itu tambah membuat hatinya bagai di hantam sebuah batu besar.

Dirinya sangat tau bahwa ini adalah perasaan Rubby yang asli tapi tetap saja kan ia yang merasakannya, ini sedikit tak adil.

Walau wajah Arthur terlihat dingin Tampa ekspresi, tapi matanya tak bisa berbohong. Bodoh-bodoh begini Rubby tau arti tatapan itu, seperti menyimpan kerinduan di dalamnya.

"nona" suara itu sontak mengagetkan Rubby, tepat di sampingnya berdiri pria yang sialnya ia lihat di toilet laki-laki tadi, wajahnya berubah datar.

"Mengapa hanya berdiri di sini?, bukankan yang disana itu suami nona? Atau calon mantan suami nona?" Nadanya terdengar aneh, dengan wajah yang di buat polos.

"Berisik Anying. Jauh-jauh Lo dari gw." Tangannya mengibas tanda mengusir, melihat itu pria yang berada di sampingnya itu malah tersenyum tipis, merasa lucu dengan wajah Rubby dengan berbagai macam ekspresi.

Seharusnya gw gk ikut tadi.

"Lihatlah, bukankah nona terlihat sebagai penghalang disini?" Mata Rubby ikut mengarah pada jarak pandang pria yang berada di sampingnya, seolah sadar ia mengerut samar.

"Aku tau," dagunya terangkat

"dan supaya aku tak jadi penghalang lagi, bukankan seharusnya aku pergi?" Seolah meminta pendapat, mata Rubby menatap dalam dua orang yang terlihat amat serasi jika bersanding.

"Dan setelah itu kau akan kubawa jauh darinya" kalau saja Rubby bisa mendengar kalimatnya itu, tapi sayangnya tidak. Menunduk sesaat sebelum kembali menatap wajah Rubby.

"Nomor ponselmu" menyodorkan ponselnya miliknya, dan Tampa di duga Rubby mengambilnya dan terlihat mengetikkan sesuatu di ponsel itu, sebelum berjalan menjauh darinya.

Wajahnya menunduk menatap layar ponselnya, senyum kecil tercetak kembali di bibirnya setelah membaca kalimat singkat itu

'BAYAR 100 JUTA BARU GW KASIH'

dirinya mencoba untuk bersikap normal di depan Rubby, tapi lihatlah wanita itu, hanya dengan memandang wajah indahnya itu, bisa membangunkan sesuatu di dalam dirinya.dan ia tak ingin Rubby kembali takut padanya jika melihat sisi lainnya. Cukup hanya hari itu saja.

Rubby trasmigrazioneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang