09

27.4K 2.9K 206
                                    

"Daddy !!!!" Teriakan lantang Ash mengundang perhatian semua orang termasuk para maid dan bawahan Archer, mereka menatap panik tuan muda kecil mereka saat Ash berlari masuk dengan tergesa.

"Ash ? Ada apa ?" Kaiden menghampiri nya lebih dulu.

"Abang ! Daddy dimana ! Ash butuh Daddy !!" Teriak Ash panik membuat Kaiden khawatir.

"Bayi ada apa ? Kenapa kamu berteriak seperti ini" tanya River menghampiri Ash bersama kembaran nya.

"Abang kembar Daddy dimana ?"

"Daddy disini sayang" Ash langsung berlari menghampiri Archer, lalu ia menarik tangan Archer untuk mengikuti nya keluar membuat semua anak Archer bingung hingga akhirnya mereka mengikuti Ash dan Archer.

"Daddy, bayarin sosis bakar Ash ya" ucap Ash polos membuat Archer menatap datar anak bungsu nya itu. Ia juga menatap datar pada penjual sosis keliling itu yang sudah mengadakan tangan nya di hadapan Archer.

"Jadi kamu membuat keributan karena ini ?" Ash malah cengegesan dengan polos nya.

"Hehe, Daddy ganteng deh" puji Ash yang langsung masuk setelah mengambil sosis bakar nya.

Anak-anak Archer yang melihat nya hanya bisa menggelengkan kepalanya tak habis pikir melihat tingkah si bungsu yang selalu di luar nalar.

Ini bukan pertama kalinya Ash seperti ini, setiap ada penjual keliling yang lewat depan rumah pasti akan langsung di panggil oleh Ash, dan Ash akan membuat keributan seperti tadi untuk membayar pesanan nya.

"Tuan, hanya 25 ribu saja" ucap penjual itu membuat Archer menghela nafasnya pelan.

Ia mengambil dompet nya dan mengeluarkan kartu kredit nya.

"Ini, aku bayar pakai ini saja" ucap Archer memberikan kartu kredit nya.

"Apa ini ?"

"Kartu, apa aku harus memberitahu mu bagaimana cara menggunakan nya ?"

Penjual itu kikuk sendiri, dan mengembalikan kartu nya pada Archer.

"Tuan, hanya 25 ribu saja apa anda harus membayar nya dengan kartu" ucap penjual itu.

"Apa itu 25 ribu, aku tidak pernah mendengar nya, ambil kartu ini dan segera pergi"

Penjual itu malah frustasi, ia bingung bagaimana harus memberitahu pria di hadapan nya ini.

Tak lama mobil milik Lucas datang, ia berhenti di samping keduanya dan langsung menurunkan kaca mobil nya.

"Ada apa dad ?" Tanya nya.

"Ash membeli sosis pak tua ini, 25 ribu, kamu punya ?"

"Tidak, aku hanya punya pecahan 8 ribu, 25 ribu itu seperti apa ?"

"Daddy juga baru pertama kali mendengar nya, apa perlu panggil Rama ?"

"Tuan saya pulang saja ! Istri saya akan melahirkan anak kesepuluh kami !" Seru penjual itu kesal dan pergi dengan wajah merah nya.

Archer dan Lucas hanya menatap bingung penjual itu dan memilih acuh.

_

_

_

_

_

"Ini kah rumah nya" ucap seseorang yang berdiri di depan rumah keluarga Kendrix. Sesekali ia menatap ponsel nya dan rumah di hadapan nya bergantian.

"Cari siapa" seorang bodyguard menghampiri pemuda tersebut.

"Maaf, apa ini rumah nya Asher Kendrix ?"

"Iya, tuan kecil tinggal disini, siapa kau ?"

"Akhirnya !! Aku Askar !! Teman kecil nya !" Bodyguard itu menatap Askar meneliti.

"Askar siapa ?"

"Askar saja, tidak ada marga, keluarga kami tidak memakai marga, terlalu pasaran" bisiknya di akhir kalimat membuat bodyguard itu mengernyit bingung menatap aneh pemuda di hadapan nya ini.

Atau bocah ?

"Tunggu sebentar" Askar langsung mengangguk antusias.

Askar berusia 17 tahun, 5 tahun yang lalu ia pindah keluar kota karena ayah nya memiliki pekerjaan di sana selama 3 tahun, dan saat ia kembali ia sedikit melupakan bocah yang bernama Asher.

Ia kembali mengingat nama Ash karena teman kelas nya bernama Ashley, jadi ia langsung bocah yang dulu pernah bermain dengan nya.

Ia juga dengan susah payah mengingat kediaman Asher Kendrix ini dan akhirnya ketemu, karena di sosial media nama Kendrix hasilnya nol.

Tak lama pintu gerbang itu terbuka membuat Askar yang awalnya duduk lesehan kini langsung bangkit melihat bocah berusia 12 tahun ? Tengah menatap nya dengan bingung.

"Ash bukan ?" Tanya Askar ragu.

"Iya, ini Ash, Abang siapa ?" Tanya Ash menatap Askar polos.

"Aaaaaaa !! Ash ini aku Askar !! Kamu sudah besar ya !!" Pekik Askar heboh yang langsung memeluk Ash dengan kuat, gemas sendiri karena tinggi Ash hanya sebatas perut nya.

"Pendek sekali, kamu tidak bisa tinggi lagi ?" Tanya Askar, Ash masih linglung jadi ia masih menatap Askar dalam diam.

"Askar ? Askar siapa ?" Tanya Ash bingung.

"Ini aku Askar, aku dulu sering bermain disini dengan mu, kita pernah membeli es lilin bersama waktu itu" Ash nampak mengingat-ngingat lagi dan seketika matanya membulat sempurna.

"Askar ?! Askar yang dulu mau kasih jantung mainan buat Ash ?!" Pekik Ash membuat Askar mengangguk cepat.

Akhirnya keduanya berpelukan ria, Archer dan anak-anaknya yang sedari tadi menonton di depan pintu hanya menatap datar drama aneh di depan gerbang.

"Siapa Askar" tanya Archer bingung.

"Anak yang dulu memberikan jantung mainan untuk Ash dad" ucap Ryder santai.

"Yang dulu ingin kau tumbalkan" sambung River.

"Oh anak cengegesan yang kaya dodol itu ?" Ucap Archer dan di angguki oleh yang lainnya.

"Yang dulu menipu ku dengan es lilin ?" Tanya Archer lagi dan di angguki oleh yang lainnya lagi.

Archer langsung memicingkan matanya menatap Askar yang masih memeluk Ash dengan tatapan permusuhan, tak sengaja tatapan keduanya bertemu, langsung saja Askar kikuk karena di tatap dengan tatapan permusuhan oleh Daddy nya Ash. Ia ingat dulu sering membuat onar saat disini, Askar berharap Archer dan yang lainnya lupa ingatan tentang dirinya.

"Askar ayo masuk, tadi Ash beli sosis bakar" Askar menatap Ash bingung, tadi perasaan Ash memanggil nya Abang tapi kenapa sekarang malah ?

Jangan kamu Kar, Ben saja Ash memanggil nya tanpa embel-embel apapun. 🙂

"Daddy ! Askar datang !!" Pekik Ash senang tak lupa melambaikan tangan nya pada Archer.

"Ha.ha.ha... Ash lebih baik kita ke halaman belakang saja, daddy kamu terlihat aneh saat menatap ku" bisik Askar pada kalimat terakhirnya.

"Daddy memang seperti itu jika bertemu orang asing" balas Ash yang ikutan berbisik.

"Tapi aku sudah pernah kesini waktu kecil"

"Berarti salah Daddy yang menatap Askar seperti itu"

Archer menatap datar keduanya yang malah bisik-bisikan di hadapan nya padahal ia dengar dengan jelas suara keduanya.

"Hei Daddy dengar !" Seru Archer membuat Ash dan Askar malah cengegesan dan dengan santai keduanya masuk kedalam rumah.










_____________

Lebih seru Archer miring otak nya atau Archer yang kembaran iblis ?


Asher Kendrix Side Story ✔️Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon