12

27.2K 2.8K 100
                                    

"Undangan nya tolong di berikan kepada orang tua atau wali nya masing-masing ya, acara nya 2 Minggu lagi, dan ibu harap kalian ada yang ikut berpatisipasi dalam acara ulang tahun sekolah yang ke 62, bakat kalian akan begitu bermakna di mata kedua orang tua kalian" jelas wali kelas IPA 1.

"Ibu berharap kalian mau menunjukkan bakat kalian nanti di depan orang tua kalian"

Setelah wali kelas itu keluar, kelas langsung ricuh dan riuh, banyak yang begitu bersemangat untuk acara 2 Minggu yang akan datang, termasuk Ash, dia menatap kagum undangan sekolah yang ada di tangan nya, sedari tadi ia tak berhenti tersenyum senang karena ini pertama kalinya ia mendapatkan 'sesuatu' seperti.

"Jangan tersenyum terus, mulut kamu akan robek sampai telinga" sarkas Reymond membuat Ash langsung melunturkan senyuman nya. Reymond tersenyum tipis melihat respon pria kecil di sebelah nya, lalu ia menidurkan kepalanya di atas meja.

Tak lama bel pulang terdengar membuat murid-murid langsung berhamburan keluar, Ash juga langsung membereskan barang-barang nya, tak sabar ingin segera pulang dan mengatakan pada keluarga nya tentang acara 2 Minggu yang akan datang.

"Reymond, tidak pulang ?" Tanya Ash saat ia sudah siap dengan tas di punggung nya.

"Kamu saja, aku mau tidur dulu sebentar" Ash mengangguk mengerti dan langsung berlari keluar kelas, terlihat sangat jelas jika Ash begitu terburu-buru. Reymond hanya bisa terkekeh pelan melihat tingkah lugu Asher, soalnya ia baru pertama kali melihat seseorang sebegitu antusias nya dengan sebuah acara sekolah.

Di parkiran, Ash mengedarkan pandangan melihat siapa yang akan menjemputnya.

Lalu tatapan nya berbinar saat Rama keluar dari mobil. Langsung saja ia tersenyum lebar dan berlari ke arah Rama.

"Ayah !!" Pekik Ash senang.

"Sepertinya ada yang sedang senang" goda Rama membuat Ash langsung malu.

"Mau pulang sekarang ?"

"Ash mau beli mie ayam di depan kompleks ya" Rama mengangguk lalu membukakan pintu nya untuk Ash.

Setelahnya mobil langsung pergi meninggalkan pekarangan sekolah, di dalam mobil Ash bercerita banyak hal tentu saja akan di sambut antusias dengan Rama, beda lagi kalau sama Archer.

"Ayah, 2 Minggu lagi ada acara di sekolah"

"Benarkah ? Acara apa ?"

"Ulang tahun sekolah ! Ayah, kata ibu guru, kami di suruh menunjukkan bakat kami di hadapan para orang tua nantinya"

"Bagus sekali Ash, kamu juga akan menunjukan bakat kamu ?"

"Ash tidak tau mau melakukan apa, Ash bingung ayah"

"Kenapa bingung, kamu adalah anak ayah, tidak akan ada yang berani menertawakan kamu"

Ash langsung tersenyum lebar dan mengangguk antusias, ia akan menyanyikan sebuah lagu nantinya di hadapan para orang tua. Rama ikut tersenyum dan mengelus mahkota hitam legam milik Ash.

"Nanti Ash mau latihan, Ash mau kasih yang terbaik buat keluarga Ash !" Seru Ash lagi dengan senang.

"Apapun yang kamu lakukan sudah menjadi hal yang terbaik untuk kami Ash, lakukan semampu kamu, jangan di paksa kalau tidak bisa" jelas Rama, Ash mengangguk mengerti, intinya ia akan melakukan yang terbaik, ia ingin membuat keluarga nya bangga dengan dirinya.

Tak lama mereka sampai di tempat Ash yang ingin membeli mie ayam, hanya Rama yang turun karena Rama bilang jika Ash menunggu saja di dalam mobil. Segera, setelah selesai mereka langsung pulang karena sudah siang dan cuaca sedang panas-panas nya.


_

_

_

_

_


Makan malam selalu di temani oleh ocehan si kecil, tidak pernah sekalipun meja makan hening seperti kuburan.

"Memang nya kamu mau menunjukkan apa ?" Tanya Lucas menatap si bungsu.

"Eumm.. Ash menyanyi saja bagaimana ?" Tanya Ash bingung.

"Bagus, apa Abang perlu mencari guru profesional untuk melatih mu ?" Tawar Lucas santai.

"Tidak perlu Abang, Ash bisa belajar dengan paman baju hitam atau para maid, kita tidak boleh membuang-buang uang" ceramah Ash.

"Ash benar Abang, nanti Abang tidak punya uang receh untuk membayar jajanan yang lewat di depan rumah" celetuk River membuat Lucas mengangguk mengiyakan.

"Tapi, sudah hampir sebulan tidak ada penjual yang lewat di depan rumah, kenapa ya" ucap Ryder membuat semua orang juga ikut berpikiran.

"Oh ! Itu karena Daddy memasang poster untuk tidak lewat di depan rumah kita, Daddy tidak punya uang receh, mereka di kasih kartu tidak mau" jelas Archer santai, lihatlah wajah bangga nya saat mengatakan ia memasang poster melarang semua penjual untuk tidak melewati area perumahan Kendrix.

"D-daddy melakukan nya ?" Seru Ash terkejut.

"Iya Daddy melakukan nya, habisnya Daddy kesal karena mereka selalu menolak di kasih kartu jadi Daddy pasang poster nya" yang lain hanya bisa menghela nafasnya panjang melihat kelakuan gila Archer.

"Ash mau tidur sama ayah ya !!" Seru Ash yang sudah berlari keluar rumah untuk menghampiri Rama yang berada di gedung lain khusus bawahan.

"Ayah ? Ash masuk ya" saat masuk Ash tidak melihat Rama dimanapun, tapi mendengar suara air dari kamar mandi ia yakin Rama sedang membersihkan diri, jadi ia menunggu saja di ranjang.

Dan benar saja, beberapa menit kemudian Rama keluar dengan wajah yang fresh membuat Ash langsung berbinar senang.

"Loh Ash ? Kamu disini ? Sejak kapan ?" Tanya Rama sedikit terkejut melihat Ash duduk bersilang di tengah-tengah ranjang sambil tersenyum lebar.

"Baru saja, Ash mau tidur bersama ayah malam ini" ucap nya membuat Rama mengangguk mengerti, segera ia menghampiri Ash dan tiduran menyamping di sebelah Ash membuat Ash juga ikut tiduran dan meringkuk pada Rama.

"Hehe, ayah wangi deh" ucap Ash terkekeh sambil terus menghirup aroma khas dari Rama.

Rama hanya bisa terkekeh saja melihat sifat polos anak nya, memilih memejamkan matanya tapi tidak tidur kok.

"Ash sayang banget sama ayah, ayah sayang kan sama Ash"

"Tidak, ayah tidak menyayangi Ash, Ash nakal"

"Ayah !"

Lalu tawa Rama menggelegar saat mendengar Ash memekik kesal.

Ya, tidak ada yang bisa menggantikan mood booster keluarga Kendrix siapapun itu. Ash adalah harta berharga yang tak ternilai harganya. Tak henti-hentinya semua anggota keluarga mengucapkan syukur atas lahirnya Asher Kendrix ke dunia ini meski dulu hanyalah sebuah kesalahan.

Tapi, sekali lagi, tidak ada anak yang lahir tanpa berkah, semua memiliki jalan nya masing-masing. Setiap anak memiliki 'sesuatu' untuk bisa membawa orang-orang berharga nya ke jalan keberuntungan.

Asher Kendrix akan selalu di kenang dan menjadi kesayangan semua orang.

Asher Kendrix Side Story ✔️Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu