04. pesta teh gladwyn

4.1K 438 13
                                    

Happy reading!♥️

Perjalanan menuju kediaman count gladwyn berlangsung selama satu setengah jam.

Asher tanpa sadar melepaskan nafas lega setelah kereta berhenti.

"Jangan membuat keributan, terutama untuk mu" kepala asley semakin tertunduk mendengar nada mengancam cecillia.

Asher mendengus melihat itu, anak ini benar benar pandai dalam berakting.

Binar kebencian Dimata Asher sangat jelas hingga cecillia yang baru mengalihkan pandangannya pada asher dibuat terkejut sejenak dengan emosi anak itu.

Anaknya yang ia rasa memiliki kekurangan dalam mengekspresikan emosi itu kini tengah terang terangan menunjukkan tatapan kebenciannya pada adik laki laki tirinya, tidak, bahkan mungkin cecillia yakin anak itu tidak sadar ia sekarang sedang melontarkan tatapan kebencian pada seseorang, bukan tatapan datar biasanya.

Merasakan tatapan cecillia, Asher segera mengalihkan pandanganya pada wanita itu, matanya kembali ke warna aslinya, tenang, acuh tak acuh dan tanpa emosi.

Cecillia berdehem, mencoba menetralkan keterkejutannya sebaik mungkin "kau tau apa yang harus kau lakukan bukan?"

Asher memutar bola matanya malas, meski tidak berbicara sepatah kata pun, matanya seolah mengeluarkan seribu kata cemoohan untuk ibunya sendiri.

'idiot, kau pikir aku akan melupakan hal sekecil itu?'

Cecillia terdiam dengan tatapan dingin.

Bocah sialan ini! Jika saja bukan tempat umum, ia pasti sudah menampar wajahnya ribuan kali.

Mencoba menahan amarahnya yang menumpuk, cecillia dengan cepat merubah ekspresinya, tersenyum dengan ekspresi murah hati.

Begitu keluar, ia langsung disuguhi oleh pemandangan mansion mewah dengan taman mawar di sekelilingnya.

Semerbak wangi mawar langsung menyerbu indera penciumannya, hal ini membuat Asher sedikit menyernyit, ia sangat tidak suka wangi bunga.

"Nyonya aberforth, senang bertemu dengan mu setelah sekian lama," begitu masuk, mereka langsung disambut oleh wanita paruh baya yang ia yakini sebagai pemilik tempat ini.

Cecillia balas tersenyum se-elegan mungkin "countess gladwyn, senang juga bertemu dengan mu, merupakan kehormatan besar bisa menerima undangan ini dari mu"

Ditengah perbincangan kedua wanita itu, manik ungu abu abu Asher jatuh pada anak laki laki yang berdiri tegak disamping wanita pemilik mansion.

Rambut perak nya yang terkena sinar matahari membuatnya terlihat bersinar, lalu wajah dibawah helaian rambut pun terlihat begitu sempurna, tanpa ada setitik noda dan cacat di wajah putih bersihnya.

dikombinasikan dengan pakaian hitam mewah dengan jubah dan celana putih, membuat orang tidak bisa mengalihkan pandangan darinya.

 dikombinasikan dengan pakaian hitam mewah dengan jubah dan celana putih, membuat orang tidak bisa mengalihkan pandangan darinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[BL Harem] Endless Darkness (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang