23:50

492 25 1
                                    

-♪♪-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-♪♪-

Bel pulang udah bunyi, anak-anak SMA 1 Kencana langsung berhamburan keluar kelas. Dhira jalan di koridor tanpa gangguan sebelum teriakan maut terdengar di kuping Dhira.

"RAAAAAAAA!! TUNGGUUU GUEE!!" Si Perut Karet lari-lari ke arah Dhira. Dhira sih natap kesal sahabat baiknya itu. Sumpah, Anna ini emang minta di tarik mulutnya terus di ikat supaya nggak teriak-teriak.

"Mulut lo mau gue tarik sampe mulur?" Dhira berdecak kesal, jelaslah. Mulut rombeng begitu kalo di biarin nanti malah ngelunjak.

Anna cuman bisa nyengir, "Sorry, Ra. Yuk, balik."

Hari ini juga Dhira nebeng pulangnya. Dhira nunggu Anna di depan gerbang, Anna datang sama motornya.

"Yuk, Ra. Tapi ke Indojuli dulu, ya." Ajak Anna. Dhira mengernyeritkan dahinya, Indojuli lagi?

"Lo mau beli susu lagi?"

"Nggak lah, tolol! Kapok gue beli banyak susu, dua hari gue mabok susu ultramilk." Anna nggak akan beli susu itu lagi. Dua hari Anna mabok susu, gara-gara tanggal kadaluarsanya yang hampir sama semua. Jadilah, Anna minum susu ultamilk semuanya.

Anna emang ngajak Daffa buat ngabisin susu yang dia beli, tapi Daffa nolak.

Dia kan lakik, masa minum susu.

Dhira naik ke motor Anna, baru aja Anna mau ke jalan raya. Satu mobil hitam itu menghalangi motor Anna. Anna kesal, datang tanpa permisi pake halangin jalan pula.

"WOI BANGSAT! Keluar lo! Di kira jalan ini punya nenek moyang lo, hah!" Anna marah-marah, nggak terima jalannya di halangin.

Kaca mobil itu turun dan nampaklah ibu dan bapak yang Anna dan Dhira kenal. Iya, Mama Kartika dan satu lagi di pinggirnya. Mas Darma alias Papa-nya Dhira. Ingat! Itu Papa dan Mama kandungnya, bukan tiri!

Wah, Dhira kaget. Iyalah, ngapain mereka ke sekolah? Udah sepi begini.

"Lho, Tante Kartika?!" Anna terkejut.

Mama Kartika senyum, "Hai Anna, kamu udah besar, ya."

"Tante bersyukur kamu masih mau temanan sama Dhira." Senyuman Mama Kartika nggak luntur, masih jelas ada di wajahnya. Mas Darma cuman bisa senyum dan nyapa SKSD sama Anna.

Anna masih kaku, ngapain Mama Kartika dan Mas Darma ke sekolah yang notabenenya udah sepi begini? Mau apa? Jemput Dhira? WOW, tidak mungkin. Pikir Anna.

"Tante ada apa ke sini? Sekolah udah sepi, lagian juga nggak ada rapat orang tua hari ini." Jelas Anna. Masih syok dan mikir kalo dua makhluk yang di dalam mobil itu nggak mungkin jemput Dhira.

"Tante ke sini mau jemput Dhira." Ucap Mama Kartika. Anna makin syok, wah. Ini bukan mimpikan? Semanjak kematian Dhisti, dua orang ini nggak pernah antar-jemput Dhira. Boro-boro antar-jemput, hal sepele kayak nanya kabar aja nggak pernah, tuh.

00:00Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang