23:29

4.1K 73 0
                                    

Awal dan Akhir ada di jam dua belas malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Awal dan Akhir ada di jam dua belas malam.


-♪♪-

Pukul dua belas malam, suara ribut terdengar di seluruh sudut rumah. Kamar itu, gadis dengan rambut terurai berusaha memejamkan matanya. Guling kanan-guling kiri, merem. Tapi nggak bisa tidur, dia menutupi kupingnya, berusaha tidur dengan tenang tanpa memikirkan suara berisik.

'mereka' selalu begitu setiap pukul dua belas malam. Andhira, panggil Dhira. Gadis berusia tujuh belas tahun, bersekolah di SMA 1 Kencana, punya teman spek siluman perut karet macam Anna.

Anna itu udah tau seluk beluk dari Dhira dan Dhira tau betul Anna itu pecinta makanan sejati. Nggak akan milih ini itu. Yang penting makan, perut kenyang tinggal tidur.

Balik lagi sama Dhira yang masih nggak bisa tidur, yah, begitu terus setiap hari. Nggak ada kata tenang di jam dua belas malam, Dhira harus melek kalo suara berisik itu masih kedengeran. Kalo udah nggak berisik, tinggal lanjut tidur aja. Kadang, begadangnya malah lanjut, nggak tidur sampai pukul setengah enam pagi.

Main HP sampai pukul setengah enam pagi itu nggak akan kerasa, tiba-tiba aja. Makanya garis mata Dhira itu hitam.

"Sampai kapan mereka adu bacot? Kuping gue lama-lama pecah dengarnya." Cibir Dhira.

Suara berisik itu udah jadi makanan sehari-hari buat Dhira, kayaknya 'mereka' adu bacot itu nggak pernah mikir kalo di rumah ada Dhira.

Padahal di rumah bukan cuman 'mereka' doang. Dhira nggak ambil pusing, dia scroll tiktok sampai pagi juga nggak masalah, yang penting dia nanti nggak kesiangan sekolahnya.

Karena cuman di sekolah Dhira bisa tidur dengan tenang, walalupun isi kelasnya kayak kebun bintang.

***

Kapas putih mengapung di langit biru, hari ini langit nggak menunjukkan tanda-tanda mau hujan. Bisa jadi sampai sore, langit bakal terus terang sampai malam berubah gelap.

Di kelas, Dhira lagi asyik memejamkan matanya, berusaha buat tidur, karena semalam 'mereka' adu bacot terus, jadi Dhira nggak bisa tidur.

Ah, coba aja kalo kamar Dhira itu kedap suara, Dhira bakal nyalain musik dangdut volume keras sampai matahari terbit biar dia nggak denger suara 'mereka' yang senang adu bacot.

"RA!" Suara teriakan panggilan yang membahana itu datang dari Anna. Iya, Si Perut Karet pemakan segala. Apapun masuk, yang penting kenyang. Katanya gitu.

"Apa sih!" Ketus Dhira nggak terima. Yah, orang lagi asyik mau tidur kok di ganggu, belum pernah liat meja melayang, ya. (itu juga kalo Dhira kuat)

"Lo nggak tidur lagi semalam?" Tanya Anna, dia langsung duduk gitu aja di kursi sebelah Dhira.

Anna dan Dhira itu beda kelas, Anna anak IPS kalo Dhira anak IPA jadi mereka jelas beda kelas.

00:00Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang