21. FORCED LOVE : Your is Mine

6.9K 801 135
                                    

Minggu pagi yang cukup menyejukkan terdapat perempuan tinggi berwajah cantik sekaligus tampan sedang meregangkan ototnya di halaman depan rumah, ia telah menggunakan pakaian olahraga sekaligus sepatu untuk siap berlari mengelilingi komplek rumahnya. Lisa mengaku jarang berolahraga semenjak pekerjaan semakin banyak sehingga ia hanya melakukan stretching setiap akhir pekan.

Di sisi lain Jennie mulai bergabung dengannya lengkap dengan pakaian yang serupa, wanita berpipi mandu merasa sikap Lisa kembali dingin padanya. Bukan karena mempunyai kesalahan namun memang sang suami terlalu sibuk sehingga kurang memiliki waktu untuk bercengkerama, Lisa masih menyimpan rapat-rapat egonya dan sampai sekarang belum pernah jujur tentang perasaan sebenarnya.

Jennie mengingat saat hari-hari di Jeju ketika mereka bersama, Lisa nampak melindungi dan marah setiap Mino mencoba mendekati dirinya namun Lisa masih tetap bungkam bila telah mencintainya atau paling tidak menyukainya. Jennie terheran kala perempuan jangkung tersebut sudah meninggalkannya lebih dahulu untuk berlari keluar dari gerbang, mau tak mau ia pun menyusulnya.

"Lisa tungguuu!!!!" teriaknya menggeram kesal, langkahnya tak sepanjang Lisa jadi sulit rasanya untuk mengimbangi.

"Lagipula tidak usah mengikutiku, aku benci orang lamban." Toleh Lisa ke belakang, ia memilih tak menunggu istrinya dan meneruskan perjalanannya.

"Yahh!! apa salahnya aku ingin berolahraga bersama suamiku huh." Sebal Jennie sedikit berdecih, di pagi yang masih asri jarang kendaraan berlalu lalang kecuali para pasangan lansia dan remaja berjalan di atas trotoar.

"Haish kau merepotkan, terserah kau saja." Tandas Lisa tak menghiraukan, ia lantas berlari sekuat tenaga meninggalkan Jennie yang berhenti karena menarik nafasnya cukup lemah.

"Dasar menyebalkan!! huhh, padahal hanya berlari jarak dekat tapi nafasku hampir ingin putus." Racau Jennie menghentikan dirinya sendiri, ia menyeka keringat sudah bercucuran membasahi kening dan sosok Lisa yang semakin menjauh.

"Mengapa susah sekali menggapai hatimu, manusia batu!" sebalnya mencoba mengejar Lalisa lagi. Ia memahami hubungan mereka kian membaik namun ia tak bisa mudah menyimpulkan, terkadang sifat Lisa suka berubah-ubah layaknya sekarang. Jennie yang merasa jika nafasnya lebih pendek itu tak menyerah untuk sekedar menyusul Lisa.

Putri tuan Kim Hyu Jun tersebut melajukan kakinya penuh semangat, ia tak mau di panggil wanita lemah lagi atau si manusia lamban sesuai ucapan Lisa. Memang sungguh kesal ketika ia mengingat kalimat itu namun ia tak bisa memprotes, Jennie mengira hanya tinggal dirinya yang berada di kawasan ini karena semua orang tidak menampakan diri setelah terakhir sepasang lansia berbelok arah.

"Sial, aku jadi takut." Ucapnya menengok ke kanan maupun kiri, walau mereka tinggal di wilayah aman namun sifat orang tidak ada yang tau. Jennie merinding akibat berita beredar bila penculik mulai berkeliaran di Korea, gerombolan orang jahat itu berupaya mengambil organ dalam manusia untuk di jual ke luar negeri. Betapa seramnya kalau hal itu terjadi, Jennie mengusap lengannya kemudian berlari kencang mengejar Lisa yang entah ada di mana.

"Aaakkhhhhhh."

Brugghhhhhhh

"Awwww." Pekik Jennie saat tak sengaja ia terjatuh ke jalanan, ia yang panik tak melihat kondisi sekitarnya sehingga kakinya keserimpet dan keseimbangannya goyah alhasil ia tersungkur ke bawah.

"Arghhh sakiitt." Keluh Jennie menyentuh kaki kanannya yang tak bisa di gerakan, itu terlalu ngilu dan ia yakin ada yang salah di sana.

"Astaga nona apa yang terjadi?" ucap lelaki tak di kenali mendekat ke arah Jennie masih kesakitan bahkan perempuan pendek itu menangis, ia di ketahui pria yang sedang berolahraga pula terlihat dari handuk melilit di leher serta pakaiannya.

FORCED LOVE (JENLISA)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora