Style 3. Gak jadi labrak

1K 57 4
                                    

Happy Reading, Guys....

Deynara dengan raut emosinya terlihat tengah menuruni anak tangga sambil membawa gelas yang berisikan jus milik Dodo, yang kebetulan juga baru di antar oleh pelayan.

Aneva tidak meninggalkan Deynara seorang diri, sebagai sahabat dengan tingkat kesetiaan yang tinggi, dirinya mengikuti Deynara dari belakang.

Saat tersisa tiga anak tangga lagi yang akan kedua perempuan itu pijak, Deynara tiba - tiba menghentikan langkahnya. Deynara tersentak, dirinya segera berbalik menatap pada Aneva.

"Kenapa berhenti lo?"

Beberapa pandangan mata yang berada di sekitar tangga menatap sesaat pada kedua perempuan tersebut.

"Dua meja dari meja Dean," pelan Deynara dengan raut seriusnya.

Aneva seketika mencari meja yang di maksud Deynara. "Yang mana? Ada banyak. Kanan? Kiri? Depan? Belakang? Yang mana, sih?!"

"Ish, itu ada pokoknya. Balik ajalah."

"Lah, kenapa emangnya?" Raut bingung jelas terlihat pada wajah Aneva.

"Cowok kemarin yang kissing sama gue." Deynara melirik sesaat pada cowok tersebut, kemudian kembali menatap Aneva.

"Yanga mana?" Aneva terlihat mencari laki - laki yang dimaksud Deynara.

Deynara menatap kesal pada Aneva. "Jangan begitu, Njir! Ntar ketauan orangnya."

Aneva seketika menatap Deynara. "Ck! Yakin itu cowok? Salah orang kali lo?!"

Deynara terdiam sesaat. Mencoba mengingatnya. "Kayanya memang itu cowoknya, An. Ya, walau rabun - rabun mata gue malam itu, yakin gue itu cowoknya."

"Terus?"

"Terus apa, Njir?! Baliklah kita. Ayo! Jangan sampai itu cowok liat gue. Malu gue," serius Deynara.

Aneva mengernyit. "Aneh lo! Kemarin aja bilang mau ketemu lagi sama itu cowok. Pengen ngelaku--"

"Bacot! Ayo!" Deynara melangkah turun dengan hati - hati. Deynara menutup wajahnya menggunakam jus yang berada di tangannya.

Aneva menggeleng dan tetap melangkah turun mengikuti Deynara. "Enggak jadi datangin jalang, dong? Enggak seru, ah!" gumamnya.

Deynara yang masih bisa mendengar dengan jelas hanya memutar bola matanya malas. Saat ini dirinya lebih mementingkan menghindar dari laki - laki tersebut, di banding memberi pelajaran sama dua orang yang menurutnya sangat sialan.

Kini Aneva dan Deynara berhasil keluar dari pintu tempat tersebut dengan Deynara yang masih membawa gelas.

"Gelasnya?"

Deynara menatap gelas yang ada pada tangannya, kemudian meletakkan begitu saja di meja yang berada di luar cafe. "Hubungin anak - anak di grub. Gelasnya ada di luar. Uang makanan kita, ntar gue transfer ke Dodo. Gue duluan ke mobil." Tanpa menunggu jawaban dari Aneva, Deynara segera melangkah.

"Menyusahkan lo!" Walaupun Aneva merasa kesal, tetapi dirinya tetap melakukan apa yang dikatakan Deynara.

Saat ini Deynara dan Aneva tengah berada di dalam mobil yang posisinya tidak jauh dari rumah Sofia. Deynara meminta Aneva untuk ke rumah Sofia setelah mereka meninggalkan cafe. Deynara ingin tetap memberi pelajaran pada kedua orang tersebut.

Style  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang