01

3.2K 281 35
                                    

Akhirnya, aku bisa up cerita ini juga:)
Baru bab pertama nih, masih anget angetnya. Yuk gercep baca😂

Happy Reading
.
.
.
.
.
.

Seorang gadis cantik berjalan menyusuri lorong Rumah Sakit dengan senyuman diwajahnya. Dia, Arumi kekasih dari Raffi, seorang dokter yang bekerja disalah satu Rumah Sakit ternama di Kota Bandung. Tidak banyak yang mengetahui mengenai hubungan mereka!

Arumi membawa rantang makanan yang akan ia berikan untuk Raffi. Sudah pukul 12.00 Siang, tandanya Raffi sudah istirahat. “Pasti Kak Raffi suka aku bawain makan siang” gumam Arumi

Arumi mengetok pintu yang terdapat papan nama Teuku Raffi Al-Azzam. Ia sudah tidak sabar untuk makan siang bersama dengan kekasihnya. Arumi mengernyitkan keningnya saat tidak ada jawaban dari dalam, Ia mencoba sekali lagi, tapi hasilnya tetap sama.

“Suster!” panggil Arumi

“Iya, mbak?”

“Maaf, Dokter Raffinya kemana ya? Apa belum waktunya istirahat?”

“Ooh, Dokter Raffi sedang di Ruangan Mawar No. 12 mbak! Beliau sedang memeriksa pasiennya”

Arumi tersenyum tipis, Ia begitu mengenali ruangan itu! “Terima kasih, sus”

“Sama sama! Kalau gitu saya permisi”

Arumi menatap sendu rantang makanan yang ia bawa. Dengan cepat ia menggelengkan kepalanya, Arumi mencoba untuk tersenyum lebar meskipun ada luka dihatinya.

“Nggak papa, Rum! Bukankah, sudah biasa hal ini terjadi”

Arumi kembali melangkahkan kakinya menuju ruangan yang dimaksud suster tadi. Bagaimana tidak hafal, setiap ia kesini pasti Raffi berada diruangan tersebut. Sebenarnya ingin sekali Arumi melarang Raffi untuk menjadi Dokter Adiba dan menggantinya dengan Dokter lain.

Wajar jika Arumi cemburu dengan Adiba, karena perempuan itu hampir menyita waktu Raffi sepenuhnya. “Ayo, Semangat!” gumamnya

Arumi menarik nafasnya terlebih dulu sebelum ia masuk kedalam ruang rawat Adiba. Ia membuka pintu sembari mengucapkan salam. Arumi melihat kekasihnya yang sedang menatap wajah Adiba yang tertidur diatas brankarnya.

“Kak!” panggil Arumi begitu lirih

Raffi mengalihkan pandangannya saat mendengar suara yang begitu ia kenali. “Arumi!”

“Kamu ngapain kesini?”

“Aku…”

“Kita bicara diluar” kata Raffi

Raffi menatap wajah Arumi yang sedang menunduk. “Kenapa?”

“Emm, Arumi bawain Kak Raffi makan siang”

Arumi tersenyum menatap wajah Raffi yang terlihat lelah. Raffi mengulurkan tangannya berniat mengambil rantang makanan yang dibawa Arumi untuknya. Tapi sebelum tangannya mengambil rantang makanan itu, seseorang memanggilnya!

“Nak Raffi!” panggil seseorang

Raffi dan Arumi menolehkan kepalanya ke sumber suara. Terlihat sepasang suami istri yang sedang berjalan menuju Raffi dengan senyuman diwajahnya. Mereka Dito dan Halimah, Orang Tua dari Adiba.

“Nak, Bunda sudah membawakan makan siang untuk kamu. Bunda tahu kamu pasti belum makan siang’kan!” kata Bunda Halimah

Raffi melirik kotak makanan yang dipegang oleh Bunda Halimah, tidak mungkin ia menolak pemberian beliau. Disisi lain ia juga bingung, karena Arumi sudah membawakan makanan untuknya.

Ikhlasku bahagiamuWhere stories live. Discover now