Bab 2

175K 4.4K 259
                                    

Olivia merengut jengkel karna laki-laki di atasnya tak kunjung bergerak menghentaknya, yang ada laki-laki itu justru hendak menarik dirinya keluar dari dalam Olivia membuat Olivia dengan cepat melingkarkan kakinya di pinggang si laki-laki agar lak...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Olivia merengut jengkel karna laki-laki di atasnya tak kunjung bergerak menghentaknya, yang ada laki-laki itu justru hendak menarik dirinya keluar dari dalam Olivia membuat Olivia dengan cepat melingkarkan kakinya di pinggang si laki-laki agar laki-laki itu tidak bisa lepas darinya.

Enak saja mau berhenti di tengah jalan, Olivia tidak akan membiarkan hal itu terjadi.

"Sudah ku duga kau itu tidak mungkin pelacur, kau terlihat terlalu muda untuk jadi pelacur. Sialan, kenapa kau membiarkan aku mengambil keperawanan mu?" teriak laki-laki itu pada Olivia.

Olivia menempelkan jari telunjuknya di bibir laki-laki itu, "Shhh.. kenapa kau berisik sekali? Yang hilang keperawanan di sini itu aku, kenapa kau yang panik? Just shut your mouth and fxck me."

Olivia berdecak ketika melihat keraguan di mata laki-laki itu, karna merasa tak tahan lagi akan libidonya sendiri. Olivia membalik posisi mereka berdua, ia mendorong laki-laki itu berbaring di ranjang sementara Olivia kini yang berada di atas laki-laki itu.

Penyatuan mereka terlepas karna perubahan posisi itu tapi Olivia dengan cepat menduduki laki-laki itu, mengarahkan kejantanan itu masuk kembali ke dalam dirinya.

Rasanya pedih tapi Olivia tak masalah, Olivia menaruh tangannya di atas dada bidang laki-laki itu selagi ia bergerak naik turun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Rasanya pedih tapi Olivia tak masalah, Olivia menaruh tangannya di atas dada bidang laki-laki itu selagi ia bergerak naik turun.

Olivia menyadari laki-laki itu mengernyitkan keningnya menahan sensasi panas dan ketat yang ia rasakan, belum lagi pemandangan wajah Olivia yang menungganginya bergerak naik turun pasti membuatnya tak tahan.

Baru sebentar Olivia memimpin, posisi mereka kembali berubah. Laki-laki itu tak lagi peduli soal masalah Olivia bukanlah wanita malam seperti yang ia kira.

Laki-laki itu membanting Olivia kembali ke ranjang, memimpin kembali dalam deru nafasnya yang semakin cepat.

Olivia meremas sprei ranjang hotel karna hentakan laki-laki itu begitu kuat hingga Olivia merasa luar biasa penuh. Hentakan laki-laki itu brutal hingga ranjang berderit kencang menghantam dinding.

Desahan Olivia pun terdengar mengiringi suara deritan ranjang itu.

Persetan soal mereka yang tak saling mengenal, tak saling tahu nama satu sama lain, yang paling penting saat ini bagi mereka hanyalah menuntaskan nafsu mereka saja.

Lost in Lust [END]Where stories live. Discover now