Akrilus [Chap 17]

278 27 3
                                    

Warning!
-Rata² dibook ini ceritanya tertuju pada tokoh utama dan yg lain
-OOC
-OC
-Fiksi, tidak bermaksud untuk menyinggung sesuatu
-Kata Kasar
-11+
-Ships??
-Adegan 'saus tomat' dan emotional
-Not historical
-Alur yg bisa buat readers pusing kalo ga pake IQ
==============================
3rd POV
-Mansion Para Akrilus-

"Hoamm... apa kita harus pergi dalam cuaca pagi sekali Azkia-san?"
Tanya Aiko yang sedang duduk di sofa dengan posisi yang bisa dibilang tidak normal

"Ya, dan dimana si duo itu...?"
Tanya Azkia dengan nada datar sembari menatap jam tangan yang ada ditangan kirinya

"Seingatku aku sudah membangunkan mereka barusan.."
Jawab Erick yang duduk disebelah Aiko sambil memegang dagunya

"(Ugh.. pantes saja, jika Erick yang membangunkan si duo itu yang ada mereka berdua semakin tidur terlelap)" Batin Azkia menatap horor kepada Erick, sedangkan yang ditatap hanya memasang raut muka polos dan bertanya-tanya

"...Biarkan aku sajalah yang mendatangi ruang kamar mereka"
Ucap Azkia setelah menghela napas panjang lalu beranjak pergi meninggalkan kedua orang itu dan menuju targetnya
-----------------------
Areka POV
[Y/N (B)→Areka]

"Haha... segarnya~"
Ujar Areka sambil berjalan-jalan melewati pepohonan, tampaknya dia sekarang sedang berada di hutan

Namun tak lama kemudian hawa yang berada dihutan tersebut mulai berubah dan pepohonan yang ia lewati mulai terbakar oleh api yang entah bagaimana caranya

Anehnya Areka tetap berjalan santai seolah-olah itu bukan masalah untuknya, bahkan bisa dilihat bahwa dia terlihat tersenyum sejenak.

"(Ini sungguh... menyenangkan, kapan lagi aku merasakan hawa seperti ini..?)"
Batinnya sambil memejamkan matanya menikmati sensasi yang ia rasakan saat ini

Tes..//

"(Eh..?)"
Bingung Areka yang masih memejamkan matanya tiba-tiba merasakan tetesan air yg terasa dingin terjatuh diwajahnya

Ia pun mulai membuka matanya kembali dan tersadar bahwa hal sebelumnya hanyalah mimpi namun yang membuatnya melek seketika, yaitu-

KENAPA ADA ES RUNCING YANG MENANCAP DI ATAP KAMARNYA?!

"Ehem... tidurmu terasa enak sekali ya?"
Tanya seseorang yang sedang bersender didepan pintu kamarnya sambil menatapnya tersenyum tetapi bisa dibilang senyuman mematikan dan Areka sadar akan siapa pemilik suara

"T-tunggu dulu Azkia...aku daritadi sudah b-bangun kok..!"
Jawab Areka dengan terbata-bata sambil berusaha untuk tidak berdiri dari bangunnya, karena jika ia bangun yang pasti es runcing diatas yang mengarah kepada dirinya sudah menusuknya sekarang

"Oh iyakah..., lalu kenapa alarm jam tangan yang disebelahmu terus berbunyi dan tidak dimatikan..?" Tanya lagi Azkia dengan nada menyeramkan sambil melirik sekilas ke arah jam tangan disebelah ranjang milik Areka lalu kembali kepada orangnya

Arekapun terdiam membeku dan tidak bisa berkata apa-apa lagi, hingga pada akhirnya ia hanya bisa berdoa untuk keselamatan nyawanya sekarang sambil berkeringat dingin dan memejamkan matanya saat Azkia mulai mendekatinya

10 Menit Kemudian

"Pftt-...aBaHahhAbahHhA.."

"-..Apa-apaan yang terjadi pada mukamu, Areka?" Ejek Avika sambil tertawa terbahak-bahak melihat tampang Areka, saudara kembarnya yang memiliki memar dan juga perban dimana-mana
[Y/N(G)→Avika]

"Jangan bertanya, lagipula kau sudah tau jawabannya.."
Balas Areka setelah mendengus lalu menatap tajam ke arah Avika yang hanya tidak mempedulikan tatapannya dan melanjutkan kata-katanya yang dipenuhi ejekan terhadap Areka

Sang Pelindung Dunia || CH'Indo || [Discountinued]Where stories live. Discover now