Sebuah Rapat [Chap 8]

590 76 41
                                    

Warning!
-Rata² dibook ini tertuju pada tokoh utama
-Personality ch disini bisa dibilang mirip pada umumnya atau mungkin ada yang beda
-Fiksi, tidak bermaksud untuk menyinggung sesuatu
-Kata kasar
-11+
-Ships? (entahlah..)
-OC
-Bakal ada adegan 'saus tomat'
-Not historical
-Alur yg ga masuk akal menurutku
==============================
HV POV

Di pagi hari yang dipenuhi kicauan burung, jendela yang menampakkan pantulan sinar cahaya kedalam ruangan sosok pemuda yang masih tertidur

"nggh..."
Oh? Sepertinya pangeran kita mulai tersadar dari alam mimpinya, rambut berantakan baju yang kusut juga mata yang sedikit memburam karena masih dengan keadaan setengah sadar

Ketika sudah mendapatkan kesadarannya sepenuhnya, ia menoleh ke arah sebelah ranjangnya yang terdapat sebuah nampan berisi makanan dan minuman serta surat kecil diatas meja

Kemudian dirinya mengganti posisi menjadi duduk dan beranjak mengambil nampan dan membaca surat tersebut

"Selamat pagi tuan Dirga, maaf jika tidak membangunkan anda karena 'tuan' bilang jika beliau sedang tidur tidak ada yang boleh menganggu atau membangunkan anda terkecuali jika tuan yang menyuruh/mengizinkannya. Karena saya lihat anda tidak keluar-keluar dari kamar maka dari itu terpaksa saya harus masuk kedalam ruangan beliau dan meletakkan sarapan pagi ini dimeja sebelah ranjang anda, sekali lagi maaf untuk ketindak kesopanan saya dan mohon untuk silahkan dimakan sarapannya.

-Ketua pelayan, Indrawati-"

Seketika dirinya sedikit tersentak dan mengalihkan pandangannya kearah jam tangan yang berada ditangan kanannya

[07:46]

Ah ternyata dia telat bangun, namun dipikirannya saat ini..kenapa Garuda tidak membangunkannya saja?! Sudahlah..mungkin dia juga ragu-ragu menampakkan diri
(Ya hewan bersayap milik Dirga ini paham dengan sekitarnya yang membuat dirinya waspada karena, kemungkinan jika dirinya muncul tiba-tiba 'tuannya' ini akan menjadi incaran 'mereka')

Segera ia menyantap makanan dan minuman yang sudah disediakan dinampan yang sekarang berada dipangkuannya.

Sesaat sudah selesai, dirinya meletakkan kembali nampan yang berisi piring serta gelas tak tersisa diatas meja dan beranjak berdiri meninggalkan ranjangnya untuk membersihkan diri lalu mengganti pakaiannya

Setelah itu Dirga memutuskan untuk keluar dari ruangannya dan turun tangga namun ia menghentikan langkahnya ketika baru sadar bahwa merasakan sosok Author tidak ada dibawah maka dari itu ia bertanya kepada pelayan disana

"Permisi, dimana Author sekarang ya..?" Tanyanya kepada pelayan itu dengan nada lembut membuat pelayan tersebut menoleh kearahnya dan menjawab

"Ah tuan Dirga mencari tuan muda? Dia sedang berada dikantornya ku rasa..dia lembur untuk menyelesaikan perkerjaannya semalaman"
Dirga yang mendengar hal tersebut berterima kasih pada pelayan itu lalu beranjak untuk menemui Author dikantornya

Untung saja Author kemarin sudah mengajaknya untuk berkeliling dimansion serta dunia luar, karena ingatannya cukup bagus ah tidak lebih tepatnya benar-benar dapat mengingat semuanya dalam 1 pandangan.

Seketika dirinya mulai menghentikan langkahnya ketika sudah sampai ditempat tujuannya dan langsung saja ia membuka gagang pintu dengan perlahan agar tidak menganggu sosok didalam ruangan itu

kriek...//

...

'Eh..?' Itu batin Dirga sekarang ketika melihat ruangan itu tidak terdapat siapa-siapa didalamnya melainkan hanya tumpukan berkas yang sudah menjadi gunung terletak rapi diatas meja

Sang Pelindung Dunia || CH'Indo || [Discountinued]Where stories live. Discover now