27

1.5K 170 16
                                    

" Hae-Haechan?"

Mark dengan sedikit kaget dan panik mendapati Haechan yang tertidur di samping ranjangnya. Haechan sedikit mengerutkan kepalanya, mengusap matanya yang sembab dan memerah karena menangis.

" Udah bangun kak? Masih pusing? Mau gue ambilin minum?" Tanya Haechan santai sedangkan Mark masih menatap Haechan bingung plus heran karena dari mana Haechan tau Mark berada di sini.

" Lo kok bisa di disini? Sejak kapan? " Tanya Mark pelan dan hati hati

Haechan menatap Mark sedikit tidak percaya

Dia lupa apa gimana dah?

Kalau dia lupa gue yang bawa dia wajar sih orang dia pingsan gitu

Kalau yang tadi malam masa lupa sih?

Apa karna dia ngantuk dan masih setengah sadar kali ya?

Yah sayang banget padahal gue meluk dia tuh dia kaga inget

" Uhm baru tadi pagi kok...." Senyum Haechan

Mark menyeringitkan keningnya curiga, entahlah kepalanya benar benar penuh dengan memori yang berantakan, Mark tau ia baru sadar kemarin setelah tertidur selama tiga hari, tapi ia tidak bisa mengingat apa yang terjadi kemarin seolah kepala dan kesadarannya belum menyatu, dan baru hari ini Mark bisa mengatakan bahwa dirinya benar benar sadar. Tapi entah kenapa Mark merasa bermimpi Haechan menangis sambil memeluknya.

Apa gue sekangen dan sedepresi itu sama dia ya?

Makanya gue mimpiin dia kaya gitu?

Argh ngga tau gue ngga bisa ingat apa apa

Yang gue tau, gu ampir mati aja udah

Mark kemudian tersadar tidak mungkin kan dia yang berjalan sendiri ke rumah sakit

" Yang bawa gue siapa?"

" Kak Johnny"

" Hmm"

Perasaan gue ngga nelfon Johnny deh

Anjir gue benaran hampir mati dong

Arrgh Gue ngga bisa ingat apa apa

Haechan tersenyum tipis memberikan Mark segelas air putih mengerti terlalu banyak pertanyaan dan pikiran di kepala pria itu ditambah Mark yang sedikti merinding dan ketakutan entah apa yang dipikirkan oleh anak itu.

" Udah kak ngga usah banyak mikir, lo sakit karna stress, yang penting lo udah di rumah sakit dan lo bisa istirahat total" Ucap Haechan pelan sambil membantu Mark bangun dari tidurnya.

Gue sakit karna mikirin lo chan...

Senyum Mark sendu mengambil segelas air dari Haechan.

" Makan ya? Biar sekalian bisa minum obat pagi" Tawar Haechan dan menyiapkan makanan Mark yang sudah diantar oleh suster beberapa menit yang lalu

" Chan..."

Mark menahan tangan Haechan kala dirinya berjalan menjauh dari ranjang Mark.

" Gue mau minta ma-"

" Kak.. ngga usah bahas itu dulu ya? Gue mau lo sembuh dulu aja udah, itu bisa kita omongin belakangan"

" Tapi...gu-"

"Lagian ini ngga salah lo juga, gue juga salah disini, gue ngga marah sama lo"

" Serius?"

Mark menatap Haechan penuh arti, Haechan bisa melihat tatapan waswas, frustasi, serta berharap dari mata pria itu. Haechan tidak tau harus senang dan sedih saat ini, ia bahagia karena pria di depannya ini ternyata benar benar menyayanginya, tapi ia juga sedikit menyesal karena sudah salah paham dengan ucapan Mark saat itu.

[Completed] Roommate || MarkhyuckWhere stories live. Discover now