Semesta.

93 5 0
                                    

Genre : Brothership.

Cast : Suga as Min Yoongi and Jimin as Min Jimin

Dialog : Baku.

Note : 2500+ words.



Happy Reading!



(Yoongi Pov)

Semesta? Bagiku, itu Jimin. Semesta yang harus ku jaga, semesta yang harus ku lindungi, dan semesta yang harus ku sayangi seumur hidupku.

Jimin, adikku yang mengidap kebutaan karena kecelakaan lalu lintas. Seluruh keluarga ku terlibat dalam kejadian itu, tapi yang selamat hanya aku dan Jimin. Sayangnya, mata Jimin terkena beberapa serpihan kaca mobil yang mengenai retina matanya dan menyebabkan Jimin buta.

Beruntung kata dokter, Jimin masih bisa di sembuhkan dengan cara mendonorkan mata seseorang ke Jimin, sayang waktu itu aku belum menemukan donor mata yang cocok untuknya, tapi aku masih berusaha keras untuk mencari pendonor kata, hingga sekarang.

Sekarang, aku sedang memasakkan sarapan omong-omong. Sedikit informasi Jimin melakukan homeschooling karena aku takut jika ia di- bully lagi atau semacamnya. Sekarang, ia tengah menjalani libur semester nya.

Selesai memasak, aku menyajikan makanan yang kubuat di atas meja. Setelah selesai, aku pergi menuju kamar Jimin untuk mengajaknya sarapan.

"Jiminie, " panggil ku sembari mengetuk pintu kamar Jimin.

"Eoh, hyung? Masuklah, " ucap Jimin dari dalam

Mendengar itu, aku langsung saja masuk kedalam kamarnya.

Saat masuk, aku bisa melihatnya sedang meraba dinding sambil berjalan menuju kasurnya, yang bisa kupastikan, dia sehabis dari kamar mandi. Aku berjalan menuju tempat Jimin berdiri.

Aku pun memegang tangan Jimin dan menggandeng nya, "Ayo kita sarapan, aku sudah membuatkannya untuk kita, " ajak ku.

Aku melihat Jimin menganggukkan kepalanya, tanpa pikir panjang aku langsung menuntunnya keluar kamar.

Saat didekat tangga, aku memperingati Jimin untuk berhati-hati. Aku menggenggam erat tangannya.

Selesai melewati tangga, aku mengarahkannya untuk ke dapur.

Sampai di dapur, aku menyuruh Jimin untuk duduk, lalu mengambilkan makanan untuk nya dan untukku.

Aku duduk di samping Jimin, dan menyuapinya makan.

"Cha! Sekarang Jimin makan, ne? Buka mulutmu, Jiminie, " ucapku.

"Hyung, jangan menggunakan aksen seolah-olah aku ini masih kecil, " ucap Jimin lalu membuka mulutnya, aku pun menyuapkan makanannya.

"Kau memang masih kecil, Jiminie, " goda ku.

"Hwyung! " aku terkekeh saat Jimin meneriaki ku, apalagi ia meneriaki ku saat masih mengunyah, karena itu pipinya menggembung lucu. Ah, aku ingin menggigit pipi itu rasanya.

Setelah itu, tidak ada percakapan lagi diantara kami. Hening melanda, sampai kami selesai sarapan.

Aku beranjak untuk mencuci piring, sedangkan Jimin ku suruh untuk tetap duduk di meja makan. Awalnya ia ingin membantu, namun ku cegah agar tak terjadi hal yang tak diinginkan.

Setelah itu, aku menyuruh Jimin mandi. Aku ingin mengajaknya ke suatu tempat yang ingin ia kunjungi. Aku juga mengantarkan Jimin untuk kembali ke kamar.

ᴛʜᴇ ᴛᴡᴏ ᴏғ ᴜs. Where stories live. Discover now