9

49.4K 654 0
                                    

Sudah siap dengan kemeja putih dan rok span yang membentuk indah tubuhnya, wanita cantik sedang fokus dengan masakannya. Memotong sayur dan menyiapkan nasi untuk membuat nasi goreng.

Mateo terbangun dan menyadari hanya ada bantal dalam pelukannya. Bangun dengan suasana hati yang buruk ia turun dari ranjang berjalan keluar kamar.

Seketika moodnya berubah saat melihat Azalea yang terlihat serius memasak. Suasana terasa hangat hanya karena melihat punggung. Wanita itu terasa memperlakukannya penuh dedikasi.

Berjalan mendekati wanita itu dari belakang dengan santai menyimpan tangannya di antara pinggang ramping wanita di depannya.

"Apa yang kau masak?"
Tubuh wanita itu tersentak karena kaget

"Nasi goreng, apa tuan baik-baik saja dengan ini?"
Ia kembali mengaduk nasi di dalam wajan

"Yeah"
Mengeratkan pelukannya sehingga melingkar sempurna di tubuh ramping Azalea

"Tuan bisa menunggu di meja makan"
Nada suara Mateo yang menggoda membuat Azalea tidak terbiasa, apalagi miliknya yang bangun di pagi hari terasa mengganjal.

"Aku tidak bisa menunggu?"
Di tariknya wajah Azalea dengan menunduk agar sejajar dengan wanita yang hanya menggunakan sandal rumahan.

Tangannya menyangga kepala Azalea dan yang lainnya mencoba membuka kunci kemeja. Azalea mencoba melepaskan ciuman itu namun pegangan di tubuhnya semakin mengerat saat ia mencoba bergerak.

Mateo menunduk memperdalam ciuman dan dengan lincah tangannya meremas dada milik Azalea. Membalik tubuh wanita itu kemudian mengecup singkan mengakhiri ciuman panas mereka.

Tak...

"Selesai"
Ia dengan tanpa rasa berdosa berjalan menuju meja makan dan duduk tanpa rasa bersala

Azalea berbalik dan melihat ternyata kompornya telah di matikan. Dengan sedikit linglung ia menyendok nasi goreng kedalam piring dan membawa ke meja makan.

Selama makan Mateo hanya memandang wajah Azalea yang memakan, makannannya dengan tenang. Kediaman mengisi meja makan hingga Azalea membersihkan meja makan.

Entah mengapa kediaman Azalea membuat Mateo tidak nyaman. Kelakuan Azalea membuatnya frustasi sendiri.

Kemeja yang tadinya kusut telah di ganti dengan yang baru penampilannya menjadi lebih rapi dan tidak kacau seperti tadi.

Seperti biasa Azalea dan Mateo berangkat dengan mobil yang sama hanya bedanya menggunakan mobil milik Azalea.

Azalea mengendarai mobil miliknya menuju kantor. Tanpa menunggu Azalea membukakan pintu seperti biasa ia membanting pintu mobil dan berjalan lebih dulu.

Mengikuti langkah besar milik tuannya yang sudah jauh di depan. Memencet lift di lantai parkir vip.

Mengantar Mateo hingga di depan pintu dan menuju meja kerjanya di lantai yang sama.

Azalea kembali dengan rutinitasnya seperti biasa berkas yang menumpuk dan fokus dengan beberpa daftar yang harus di jadwal ulang.

Berbeda dengan Mateo yang frustasi sendiri dengan pikiran yang berkecamuk entah mengapa ia tidak puas dengan kelakuan Azalea yang terlihat tidak perduli lagi dengannya.

Setengah dari berkas sudah terselesaikan dan Azalea melihat jam hampir waktunya untuk makan siang. Ia membuka kontak dan menekan nomor yang sudah di simpan .

Setelah makanan di antar ia mengetuk pintu kemudian masuk menata makanan di meja. Baru setelahnya mengingatkan tuan untuk makan siang.

"Tuan sudah waktunya makan siang"
Namun yang didapatkan hanya sikap acuh dari Mateo

"Tuan makanan sudah saya siapkan, saya permisi"
Dengan sopan Azalea membungkuk sebelum undur diri

"Alea"
Geram Mateo memanggil nama wanita yang sudah berada di dekat pintu ruangan miliknya

"Ya tuan ada yang anda perlukan?"
Dengan nada yang masih sopan dan tenang

"Kenapa kau tidak membujuk ku? Kau tidak lihat aku sedang merajuk HA"
Mateo berjalan menuju meja makan dan membanting sendok

"Apa yang ingin tuan makan terlebih dahulu?"
Azalea mengeluarkan peralatan makannan dan mulai menata ulang

"Kau menanyakan huffff~ kau menanyakan Apa yang harus ku makan?"
Dia meneriaki Azalea yang hanya berdiri dengan tenang

"Apa perlu saya pilihkan?"
Azalea mengambil piring dan mengambil nasi

"Pilihkan cepat kau ingin aku kelaparan?"
Mukanya terlihat sangat kesal bahkan wajahnya memerah

"Silahkan di nikmati"
Azalea menaruh beberapa lauk pendamping nasi

"Apa yang harus ku nikmati?"
Dengan alis yang menukik ia terlihat garang namun nadanya terlihat lucu

"Tentu saja makannannya"
Azalea menyerahkan sendok

"Suap kan aku kau kira aku tidak lelah mengetik tiada henti selama dua hari ini"
Mateo dengan malas bersandar di meja dengan wajah yang cemberut

"Kenapa kau menghela nafas kau tidak ingin merawat ku?"
Dia tidak suka saat wanita itu menghela nafas sebelum menarik kursi untuk duduk dan mengambil alih piring

"Tentu saja saya akan merawat tuan"
Dengan senyum di wajahnya Azalea mulai menyendok nasi serta lauk untuk Mateo. Pria itu dengan tampang yang masih kesal mengunyah makanannya dengan wajah yang kesal.

BIG BOSS 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang