(11) Keluarga besar Zhou

170 12 1
                                    

Saat Zhou Xuye pergi untuk belajar dan berlatih, Nyonya besar segera mencuri kesempatan dan memberi pelajaran cukup keras pada sosok kecil Zhou Qi.
,


Zhou Xuye melirik, dia bangun dengan lambat lalu memberi hormat. "Selamat pagi, Nenek!"

Wanita tua itu adalah Zhou Ying Chu, Nyonya besar di Kediaman Keluarga Gubernur Zhou. Sejak Nyonya Xiu meninggal, Yang bertanggung jawab dan mengurus rumah tangga Keluarga Zhou adalah Nyonya Ying Chu.

Lalu dua wanita muda yang ada di belakang Zhou Ying Chu adalah dua saudari tiri mereka. Zhou Ling dan Zhou Jia.

Mereka berdua dengan anggun memberi hormat pada Zhou Xuye. "Xuye Gege, Selamat pagi!"

Zhou Xuye tersenyum tipis dan hanya mengangguk. Lalu dia acuh tak acuh kembali duduk di tepi ranjang Zhou Qi. Tidak terlalu perduli dengan tiga wanita itu berdiri disana seperti mereka tidak ada.

Nyonya besar Ying Chu tidak bereaksi banyak atas prilaku Zhou Xuye. Hanya menatap lelah, dia tiba-tiba berkata, "Xuye, kapan kamu kembali? Kenapa kamu tidak mengunjungi nenek?"

Zhou Jia-er yang selalu haus perhatian. Berusaha manja pada Zhou Xuye, cemberut. "Gege juga tidak melihatku!"

Zhou Xuye melirik mereka. Lalu dengan lambat membenarkan selimut Zhou Qi dan merapikan rambutnya baru dia menjawab.

"Maafkan ketidak sopanan saya, nenek. Saya buru-buru kemari karena mendengar Zhou Qi diculik dan malam tadi dia sakit. Saya tidak punya waktu untuk memberi salam pada Nenek." Zhou Xuye tersenyum.

Dia lalu melirik Zhou Jia menjawab, "Aku sibuk, Jia-er."

Suasana reuni keluarga besar yang tiba-tiba ini terlalu dingin.

Ying Chu juga tersenyum. Dia tidak bisa gegabah kepada pewaris keluarga Zhou ini. "Ah, tidak apa-apa kalau begitu. Kamu dari perjalanan yang jauh, pasti sangat lelah. Kenapa kamu tidak beristirahat saja, biar Ah-Ling dan Jia-er yang menjaga Ah-Qi disini..."

Zhou Xuye segera menjawab, "Aku tidak lelah. Nenek dan adik jika ingin menjenguk Qiqi silahkan saja, tapi tidak bisa terlalu lama karena dia butuh istirahat."

Zhou Qi yang tidak mengerti apa-apa di keluarga ini hanya menatap mereka. Astaga apa ada perang dingin sekarang?! Kenapa dia merasa tercekik?!

Ying Chu diam-diam mengencangkan genggam kipasnya. Emosinya sudah ada pada batasnya. "Zhou Xuye!"

Zhou Xuye tersenyum sangat dalam. Mendongak menatap mata merah Ying Chu. "Nenek jika ada sesuatu yang perlu disampaikan, ayo bicara di ruangan lain. Qiqi perlu ketenangan disini."

Ying Chu menarik nafas dalam. Tangannya gemetar. "Kamu benar. Ayo bertemu di ruangan nenek 15 menit lagi." Lalu dia menoleh pada Zhou Qi. Tersenyum tipis, "Semoga Ah-Qi cepat sembuh. Nenek tidak bisa menemani kalian lebih lama."

Lalu dia berbalik dan ditemani dua pelayan pergi dari kamar Zhou Qi dengan marah.

Diruangan itu tersisa 4 bersaudara. Suasana kembali canggung. Zhou Qi bahkan memilih untuk tidak bicara karena dia tidak tau situasinya sekarang. Lebih baik berpura-pura mati dan tidak tau apa-apa daripada terlibat urusan keluarga ini!

Zhou Ling yang sendari tadi diam memulai pembicaraan dengan lembut, "Xuye Ge, kamu bisa pergi menemui Nenek sekarang. Kami bisa menjaga Ah-Qi disini."

Zhou Jia segera duduk di samping tempat tidur Zhou Qi. Melepas senyuman hangat. "Um, kemarin saat Ah-Qi sakit, kami juga yang menemaninya!"

Zhou Qi menatap dua saudara itu dengan tidak percaya lalu menjadi jijik. Sialan dia harus berhadapan pada dua manusia munafik ini?!

Zhou Jia menatap Zhou Xuye baru melirik Zhou Qi sambil tersenyum, "Benarkan Ah-Qi?"

Novel Sampah Membuat Protagonis Pria Menikahi Antagonis Wanita! [REVISI]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora