(6) Pangeran Kedua bukan sampah istana

131 9 0
                                    


"Uhuk! Uhuk! Uhuk!!"

Zhou Qi membuka matanya sambil terbatuk ketika debu terbang masuk ke pernapasannya.

Dia mengedip-ngedipkan matanya sejenak. Melihat kesekitarnya yang gelap. Dan menyadari bahwa tangan dan kakinya diikat, lalu mulutnya juga dibekap dengan kain.

'Sialan! Ada dimana aku?!' Zhou Qi menjerit ngeri didalam hati.

Gdubrak!!!

Gadis terguling ke samping. Dia baru menyadari tempat ini sepertinya bergerak(?)

'Sejak kapan aku masuk ke kereta kuda?!'

Kepala Zhou Qi berdenyut. Dia mengingat-ingat kejadian sebelum dia pingsan dan tiba-tiba ada disini.

..... Itu sekitar satu jam yang lalu dia-

"Sial! Sial! Sial! Kenapa aku harus bertemu dengannya lagi?!!" Umpat Zhou Qi sambil berlari. Nafasnya sudah terengah-engah tapi dia tetap memaksakan diri untuk menjauh dari sana.

Tidak perduli dengan tatapan ngeri dari orang-orang Zhou Qi tetap melangkah pergi. Dia bahkan tidak tau kemana kaki lemahnya membawanya pergi dia hanya ingin menjauh dari protagonis pria yang punya aura kutub es.

Ketika ia masuk lebih dalam ke pasar, di depannya Zhou Qi melihat beberapa belokan gang kecil. Tampa pikir panjang dia berlari kesana memilih salah satu jalan tikus dan akhirnya berhenti untuk beristirahat.

Dia ingat baru menghela satu tarikan nafas panjang tiba-tiba dia merasa seseorang memukul tengkuknya. Saat itu dia mulai merasa sakit di tulangnya sampai akhirnya tidak sadarkan diri.

Sungguh, bodoh.

Zhou Qi selesai melamunkan semua kebodohannya itu ketika dia tiba-tiba mendengar keributan diluar.

Zhou Qi diam-diam melirik ke sela kecil yang ditinggalkan tirai kusut jendela kereta. Matanya mendelik ketika melihat Li Shi Feng dengan pasukannya mangencangkan tali kekang kuda mereka.

'Sialan, aku sudah berlari sampai sejauh ini tapi dia masih bisa mengejar?! Apa salahku!!'

Ketika ia hendak mengutuk lebih banyak, Zhou Qi melihat Li Shi Feng mendekat. Dengan jarak ini dia bisa mendengar dengan jelas suara dingin dan tegas milik pangeran kedua itu.

"Saya tidak ingin membuang waktu. Anda memilih menyerah atau mengalah?"

Kata-kata itu keluar dari mulut Li Shi Feng. Tidak ada ekspresi yang mencolok darinya. Semuanya begitu dingin dan datar sampai Zhou Qi yang hanya melihat bisa menggigil.

Perampok dengan topeng hitam yang menjadi kusir tertawa. Tampak tidak terganggu sama sekali. Dia dengan sembrono dan sombong mengeluarkan belatinya. Berkata dengan pandangan tengil.

"Heyy,, heyy apa ini? Seorang pangeran ingin menjadi pahlawan rakyat jelata? Apakah ini cerita dongeng?! Hahahahahah!"

Zhou Qi batuk. Dia tidak sepenuhnya salah, ini memang benar-benar sebuah cerita dengan drama.

Kembali pada Li Shi Feng. Pemuda itu hanya diam. Mata Phoenix nya melirik perampok itu dingin.

Lima orang pasukan yang mulai tadi mengepung kereta itu juga tidak berniat melangkah dan mengeluarkan pedang dari sarungnya. Mereka seperti dengan sabar dan patuh hanya menunggu perintah dari pangeran kedua.

Zhou Qi melihat ini tidak bisa tidak mengingat tentang ditail Pangeran Kedua yang biasanya terkenal dengan pengabdiannya dalam urusan politik kekaisaran malah membelok pada urusan militer.

Pangeran kedua yang terkenal halus dan ramah sangat terbalik dengan 'wujud aslinya' dalam karirnya.

Li Shi Feng sejak kecil lebih suka berkelahi daripada berdebat. Posisinya yang menjadi pangeran kedua juga mendukungnya untuk tidak terlalu fokus pada urusan dalam kekaisaran karna pada akhirnya kakaknya lah yang akan menjadi Kaisar.

Novel Sampah Membuat Protagonis Pria Menikahi Antagonis Wanita! [REVISI]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن