J' - 10

361 46 3
                                    

"Eomma... Appa..."

Jimin masih berusaha menenangkan Seokjin yang masih terisak. Mereka ada dirumah abu kedua orang tua Seokjin kini.

"Aku hanya bisa menenangkan, Jin-ah. Karena aku belum merasakan sepertimu."

"Aku hanya rindu, kau tenang, aku baik-baik saja."

"Aku juga rindu dengan Eomma, Appa. Walaupun mereka masih ada, tapi aku jarang sekali bertemu dengannya."

Seokjin dan Jimin sekarang khusyuk mendoakan orang tua Seokjin yang telah tiada sekitar empat tahun lalu.

"Eomma, Appa, Taehyungie hyung masih berusaha siapa yang menabrak mobil kita dulu. Taehyungie hyung akan memberi hukuman untuk orang itu."

Jimin terdiam, dirinya baru tahu kalau ternyata penyebab orang tua Seokjin tiada adalah kecelakaan.

"Jin-ah..."

"Ada yang sengaja menabrak mobil kita dulu, Jim. Yang selamat hanya aku dan Taehyungie hyung." Jelas Seokjin tanpa dipinta oleh Jimin.

"Kau ingin menuntut orang itu?"

"Tidak tahu, semua nya terserah Taehyungie hyung saja."

"Kecelakaan dimana, Jin-ah?"

"Kami baru pulang dari Daegu."

Lagi-lagi Jimin terdiam. Dirinya seperti ketakutan, tapi, apa yang harus membuat Jimin takut? Apa karena Jimin mendengar kata Daegu?

Jimin dan Seokjin sama-sama berasal dari Daegu kalau kalian lupa.

"Kau kenapa seperti khawatir, Jim?"

"Aku- aku hanya takut mendengar ceritamu."

"Sudahlah, jangan membahas itu lagi. Jim, aku ada rekaman hari ini. Kau mau ikut?" Seokjin mengakhiri pembicaraan tentang kedua orang tua nya. Namun setelah itu, Seokjin bertanya sekaligus menawarkan Jimin.

"Kau rekaman apa?"

"Sebenarnya aku juga belum tahu rekaman apa. Tapi kakakku yang menyuruhnya." Jelasnya.

"Hari ini jadwalku cuci darah, Jin-ah. Kalau aku ikut denganmu, kakakmu akan marah padaku."

"Kau benar! Kau harus cuci darah! Aku antar dulu ke rumah sakit, ya?"

"Eh jangan, kau nanti telat menemui kakakmu. Aku bisa sendiri."

"Jim, tapi aku khawatir kalau kau sendiri."

"Aku bisa, Kim Seokjin." Tegas Jimin.

"Baiklah, baiklah.. kau tetap hubungi aku kalau ada apa-apa, oke?"

"Okay! Bye-bye!"

Seokjin memutuskan untuk pergi ke tempat rekaman sendiri, sementara Jimin memutuskan pergi ke rumah sakit.

Sebenarnya Seokjin sangat ingin ada Jimin disampingnya selama proses rekaman. Tapi, Jimin juga harus cuci darah agar Taehyung tidak marah. Seokjin tahu betul bagaimana kakaknya itu jika sudah marah.

Terlebih Jimin selama ini sudah di biayai oleh Taehyung untuk pengobatan nya. Jadi, kalau Jimin tidak melakukan cuci darah dan tidak menuruti perintah Taehyung. Sebut saja Jimin tidak tahu diri namanya.

🌼 ---- L i e ---- 🌼

Hoseok, ia duduk diruang tunggu yang sedang menunggu temannya mengambil obat di bagian farmasi.

Jeon Namjoon.

"Namjoon-ah, kau jangan banyak lelah. Kau sakit kan sekarang!?" Hoseok berkali-kali memegang kening temannya yang terasa hangat itu.

J' - LieWhere stories live. Discover now