25

11K 183 2
                                    

                 Kedua orang tua yang duduk dengan Susana yang canggung. Robert menatap dalam pada wanita yang tengah menggengam tangan putra semata wayangnya . Robert melihat Laras tanpa bicara, saat ini di ruang keluarga besar Pattinson yang megah namun terasa mencekik untuk Laras .

Mata elang pria tua itu benar-benar tajam menatap Laras dengan tatapan orang yang tak suka.

" Stop menatapnya seperti itu pak tua, kita kesini hanya ingin menginap semalam saja setelah itu kita akan ke mansion".  Uajr Leonard.  Menatap tak suka Robert yang sama menatapnya dengan tatapan tajam.

" Honey... ". Suara mendayu Helen mampu membuat kedua pria yang galak itu menoleh .

" Namamu Laras, betul? ". Sapa Helen pada Laras yang sedari tadi menatap anaknya. Dengan cepat Laras melihat Helen yang berbicara padanya .

Dengan senyuman manisnya Laras hendak menjawab namun suara barinton di sampingnya terdngar membuat Laras mengulum kembali suaranya.

" Larasati Pattinson, helen ". Ujar Leonard sebelum Laras menjawab.

Helen menatap putranya yang menatap Robert dengan tatapan musuh. Dengan alis terangkat satu bersamaan dengan senyuman lembutnya.

" Mom tidak bicara denganmu honey ". Jawab Helen tersenyum dengan wajah super cantiknya. Wajah yang bak boneka, pahatan sempurna dari wajah Helen.

" Bahkan dia memakai nama keluarga saya ". Gumam Robert. Helen langsung smenatap suaminya dengan tatapan memohon. Agar tidak ada pertengkaran .

" Dia memang keluargamu mulai sekarang tuan Robert Pattinson ". Balas Leonard . Karna gumaman Robert cukup keras .

Laras dan Helen beradu tatap menoleh pada suami masing-masing yang kini berapi .

"Kau!". Teriak Robert . Dan berdiri menunjuk anaknya .

Laras menggam tangan Leonard yang dia tau jika suaminya itu tengah menahan amarah. " Leo sudah".

  Helen melihat itu dan tersenyum lalu mengulumnya .

" Stop! Kalian ini ayah dan anak tapi kelkauan kaya tikus dan kucing ". Ujar Helen marah . Robert melihat Helen yang menatapnya juga.

" Leo ". Lirih Laras . Menatap wajah merah padam suaminya .

Leonard menoleh tanpa menjawab, mengusap pipi mulus Laras dengan lembut . Dan kedua sudut bibir Leonard terangkat menjadi sebuah senyuman yang Laras sukai.

   Tanpa mereka sadari kedua pasang mata menatap dengan pikiran masing-masing.

" Kau tercantik Helen ". Ujar Robert tiba-tiba. Karna melihat raut wajah Helen yang seperti orang jatuh cinta.

" Bukankah menantu kita juga sangat cantik honey". Balas Helen .

Laras begitu terkejut dengan apa yang keluar dari mulut pria yang baru saja mirip singa lapar. Lain halnya dengan Leonard. Dia memutar bola matanya malas.

Di saat kedua orang tuanya hampir berciuman. Leonard berdiri menarik Laras . " Lanjutkan di kamar , memalukan sekali kalian ". Ujar Leonard pergi menarik Laras .

" Bahkan dia tidak berkaca, astaga ". Gumam dalam hati Laras. Melihat Leonard yangang marah melihat kemesraan kedua orang tuanya .

  Laras berusaha berpamitan. Dengan kedua mertuanya. Helen tersenyum dan mengangguk. Tapi tidak dengan Robert yang marah pada suaminya .

" Dasar anak sial". Teriak Robert . Helen benar-benar pawang macan, suaminya menjadi tenang hanya dengan keberadaannya .

Helen mengecup pipi suaminya.

See You In SeoulWhere stories live. Discover now