Pernyataan Abyaz

67 24 3
                                    

Happy Reading 🍫





Abyaz memasuki rumahnya, waktu menunjukan pukul 18.02 sebentar lagi maghrib, rumah itu juga seperti tidak berpenghuni. Ibu, Adik dan juga Ayah Abyaz pasti telah lebih dulu ke pesantren milik keluarga mereka karena mengingat ada acara di sana malam ini.

Cowok itu mengunci pintu dan berjalan ke kamarnya untuk mandi dan bersiap, ia menyalakan lampu kamar kemudian mengeluarkan ponsel dari saku celana sebentar.

Ia mengambil handuk di gantungan baju dan memasuki kamar mandi dengan ponsel yang dia biarkan di atas narkas.

Kurang dari delapan menit, Abyaz selesai dari aktifitasnya, cowok itu melirik ponsel yang menyala. Benar saja, ada satu pesan dari Aila yang mengingatkan nya agar segera datang ke sana.

Abyaz hanya membalas emot jari di sana, ia men-scrol chat nya dengan Aila dan berhenti tepat di sebuah nomer yang belum dia simpan sampai sekarang.

”Save aja kali ya?” monolog cowok itu, tanpa menunggu waktu lama, ia mengetikan nama untuk nomer yang Aila kirim pada nya.

____________________

>Intinya cewek<

_____________________

Cowok itu tersenyum memperhatikan nama yang di sematkan pada kontak milik Zaina, seketika ia pun terpikir untuk mengetikkan sesuatu di sana.

>Intinya cewek<

Assalamualaikum. Sv

Abyaz terkekeh pelan, detin selanjutnya ia berjalan ke arah Almari untuk mencari baju dan menyimpan ponsel nya kembali di atas narkas.

Cowok itu sedikit menyemprotkan parfum pada dirinya kemudian berkaca sebentar, ia melirik jam tangan anti air di pergelangan tangan nya. Netra nya membulat menyadari jika dirinya hampir terlambat, dengan segera Abyaz mengambil kunci motor dan keluar tanpa memperdulikan ponsel nya lagi.

***

Pukul 19.56, Zaina telah berada di kamarnya setelah beberapa saat lalu selesai makan bersama keluarga nya. Ia berjalan ke arah kasur dan mencari keberadaan benda pintar miliknya.

Setelah menemukan, gadis itu memperhatikan nomer baru di beranda notifikasi. Zaina langsung membuka kunci ponselnya kemudian membuka aplikasi berwarna hijau itu.

+62 85345-xxxx

Tanpa mau memikirkan apapun Zaina langsung membalas dan keluar lagi. Ia merebahkan tubuhkan untuk diistirahatkan, mata hitam miliknya mengabsen dengan teliti permukaan langit-langit kamarnya.

”Gimana sama besok, ya?” monolog gadis itu, sampai saat ini ia belum juga bisa berhenti memikirkan nasipnya besok di sekolah, jika ia mendapat surat itu karena kesalahan. Habislah barangnya.

***

Di tempat yang berbeda, Abyaz beserta satu keluarganya langsung masuk ke dalam rumah bertingkat dua itu.

”Kak, mau gak?” sahut Ainun, Adik bungsu dari Abyaz sambil menatap Kakak nya. Abyaz adalah anak tertua di keluarga nya, ia mempunyai dua orang Adik perempuan. Satu bernama Aila Azzahra dan yang satu lagi bernama Ainun Hurzahrah.

Jalan Cinta yang Tertunda (Selesai)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora