Bunyi tapak kaki yang kuat menuju ke arah atap sekolah
"Nampaknya kau dah cari masalah dengan orang yang salah Hwang Hyunjin"
~~꧁☾︎𝑍𝑒𝑟𝑜 𝑂'𝑐𝑙𝑜𝑐𝑘☽︎꧂~~
PLAK !
Satu tamparan keras dituju pada Haneul, dengan kesakitan akibat ditampar Haneul hanya mampu menahan dan menutupi pipinya yang kemerahan akibat ditampar" H-Hyunjin kenapa– "
" Aku sepatutnya tanya kau kenapa ! " Hyunjin segera menarik kolar baju Haneul " Yah ! Kenapa kau harus dapat tempat itu ha ?! "
" Apa maksud kau Hyunjin ?! Aku hanya dapat kedudukan ke-2 "
" AKU TAK KISAH ! Kenapa kau kene berada di atas aku ?! Bukan ke aku dah pesan awal-awal supaya sentiasa di bawah ! Orang macam kau tak layak untuk rasa bangga macam tu "
Haneul melepaskan cengkaman Hyunjin dan mula menamparnya dengan keras
PLAK !
" Kenapa kau begitu bencikan aku Hyunjin apa salah aku ?! "
" Kau patut mati waktu tu... Disebabkan kau appa meninggal ! Disebabkan keinginan kau orang yang aku sayang terkorban !! "
Air mata Haneul mula mengalir mengingati kejadian itu dan kepalanya mulai sakit seperti bunyi berdering dengan kuat di telinganya
" Arghh ! " Tangisan Haneul membuatkannya terduduk kesakitan dan Hyunjin hanya melihat tanpa riaksi
" HWANG HANEUL ! HWANG HANEUL !! "
Suara keras memanggil-manggil nama Haneul dari belakang pintu sambil menghempuk pintu sehingga terbuka
Pintu mulai terbuka dan membuatkan Hyunjin dan Haneul kelihatan sedikit terkejut
" S-Sunoo~ "
Sunoo melihat kearah Haneul yang terduduk di hadapan Hyunjin
" Shibal ! "
BUK !
Tumbukan keras dari Sunoo ditayangkan pada Hyunjin
Hyunjin mulai terduduk dan Sunoo memegang kolar bajunya
" Yah tak guna ! Aku dah bagitau kau supaya jangan sentuh dia sial ! "
Beberapa tumbukan dari Sunoo membuatkan wajah Hyunjin mula luka
Hyunjin hanya terduduk dan tidak melawan melainkan hanya senyum padanya
" Sunoo sudah lah !! " Jerit Haneul pada Sunoo sambil menjauhkan Sunoo dari Hyunjin untuk meleraikan pergaduhan
Hyunjin mula bangun dan melihat sedikit darah luka dari mukanya dan tersenyum
" Kau yakin aku tak boleh sentuhnya ? " Ucap Hyunjin dengan tersengihnya
" Mwo ? " Sunoo bingung
" Hahh~~ cek! Kau bahkan tak tau tentang aku dan Haneul dan hanya mengaku sebagai teman lelakinya ? Ceh shibal "
Sunoo tersengih
" Confident betul engkau ye ? "
" Sunoo-ahh~ " Haneul memanggil perlahan nama Sunoo di samping bahu Sunoo
Tangan Sunoo menggenggam erat tangan Haneul bagi menenangkannya
Hyunjin mulai berkerut
" Apa maksud kau ha ?! "
" Hwang Hyunjin.... Kau akan jumpa karma kau tak lama lagi.... Aku dah bagitau~ kau sedang buat masalah dengan orang yang salah "
Wajah Hyunjin mulai beriaksi seperti rasa takut dan terkejut
Kathock
Bunyi deringan masej dari talifon bimbit mereka masing-masing
Satu artikal muncul dari laman web sekolah mulai menjadi topik hangat bagi seluruh pelajar disekolah itu
Mata Hyunjin mulai membulat besar selepas membaca artikal itu
" I-ini tak mungkin ?! "
Sunoo tersengih sambil menatap wajah Hyunjin dengan talifon bimbitnya di tangan
Haneul mula memandang Sunoo dengan wajah tidak percaya selepas membaca artikal itu
" Hwang Hyunjin, pelajar popular dari Sekolah Menengah Tinggi Ilsam merupakan abang kepada Hwang Haneul ?! "
" Wahh~ daebak ! Selama ini dia membuli adiknya sendiri ?? "
" Dia terlalu popular di sekolah sehingga sanggup membuli adiknya sendiri ? Hahh~~ saya kasihankan Haneul "
" Patutlah marga mereka serupa, rupa-rupanya mereka adalah adik beradik ?! Wahh ini sangat tak percaya "
" Dia perlu dihukum ini agak melampau "
" Bagus ini boleh dimuat naik dilaman sosial yang lain "
Pelbagai komen dari pembaca artikal satu persatu Hyunjin membacanya dengan wajah tidak percaya
" M-macam mana kau– "
" Shocked ? " Soal Sunoo dengan sengihan jahat di wajahnya
Wajah Hyunjin mulai nampak seperti sedikit panik dan langsung turun ke bawah
" Apa yang awak dah buat Sunoo "
" Memberi karma "
YOU ARE READING
𝐙𝐞𝐫𝐨 𝐎'𝐜𝐥𝐨𝐜𝐤 || [Sunoo] ✓
RomanceSeorang gadis yang mempunyai masalah kemurungan berusaha menentanginya namun gagal dan ingin mengakhiri hidupnya Tapi kehidupan gadis itu mula berubah apabila seorang lelaki hadir di kehidupannya untuk menolong gadis itu ________ " Saya selalu berha...