04. mencari wanita kelahiran macan

2 0 0
                                    


"Ah! Lega. Ternyata aku tidak cocok dengan make-up. Oh iya tidak ada yang tertinggal, kan?" Sora memperlihatkan wajah alami tanpa bedak itu pada sahabatnya.

"Begini jauh lebih baik. Ayo! Pekerjaan kita menumpuk aku tidak ingin kena semprot oleh si manager penghianat itu!" ucap Zaskia masih kesal mengingat perbuatan Jerry pada Sora.

Sora mengangguk saja, kemudian mereka pergi meninggalkan kamar kecil.

Seperti biasa Sora dan Zaskia menempati kubikel masing-masing. Tempat kerja mereka saling berdampingan sehingga mudah bagi mereka untuk berbincang.

Zaskia menarik dirinya bersama kursi putar untuk mendekati Sora.

"Hei jelaskan! Kenapa mendadak memiliki keinginan pakai make-up? Jangan bilang melakukan itu untuk menarik perhatian si Jerry?" tanya Zaskia pelan.

"Entahlah aku juga tidak mengerti, mendadak ada setan lewat di kepalaku mengajak untuk melakukan itu. Makanya aku kaget saat melihat hasilnya. Ternyata aku tidak cocok dengan make-up," balas Sora menghela napas panjang.

Zaskia nyengir, "Ya, sudah jangan di ulang lagi. Malu tahu, mana Yolanda dan Jerry melihat lagi, kau mengerti  maksudku?"

"Aku sangat mengerti oh astaga. Aku benar-benar sudah tamat. Bagaimana harus menghadapi mereka berdua? Dasar Sora bodoh! Bodoh! Bodoh!" Sora meremas rambut ikalnya sampai tidak berwujud.

Saat itulah Yolanda dan Jerry datang. Jerry menggeleng melihat tingkah Sora yang sudah tidak asing lagi. Jerry masuk ke ruangannya tetapi Yolanda masih berdiri di belakang Sora.

"Sudah selesai pertunjukan badutnya?" celetuk Yolanda sukses membuat Sora memutar tubuh ke asal suara.

"Pertunjukan apa Ibu direktur? Maaf saya banyak pekerjaan." Sora pura-pura mengabaikan ucapan sinis Yolanda karena status wanita cantik itu di dalam perusahaan adalah atasannya. Bagaimana bisa Sora dan Zaskia melawan. Mereka harus menelan kekesalan itu sekalipun harus muntah setelahnya.

"Sial!" umpat Yolanda dalam hati.

"Baiklah kalau begitu bekerjalah dengan giat. Oh iya, cepat selesaikan data pengeluaran! Setelah itu bawa langsung ke ruangan saya!" ucap Yolanda penuh penekanan. Tidak berhasil memancing emosi Sora, pada akhirnya wanita cantik  itu pergi.

"Akh! Akhirnya nenek lampir itu pergi juga." Sora maupun Zaskia menghela napas lega setelah kepergian direktur MG grup itu.

~~~
Di tempat lain Daniel Kim tengah menatap rekan seperjuangannya yang memberikan informasi mengenai putri Fadilla. Lukisan di atas kulit manusia. Daniel benar-benar takjub melihatnya.

"Carilah wanita yang memiliki tato seperti ini! Mungkin ukuran gambarnya sudah berubah karena usia. Tetapi makna tato di punggung Putri ini masih rahasia" jelas Fatir rekan kerja Daniel, menunjukan foto punggung telanjang Putri Fadilla yang berusia sepuluh tahun itu.

"Karena bentuk tubuh dan usia sudah berubah maka wajah Putri pastinya berbeda dari usia remaja. Dengar Fatir! Seharusnya atasan kita memberikan foto Putri yang baru. Usia putri sudah kepala tiga sekarang, pasti wajahnya sudah berubah lebih matang lagi. Coba kau pikirkan itu?" Daniel berusaha menjelaskan kesulitan yang sedang dialaminya melempar foto itu dengan kesal.

"Tidak ada foto baru selain ini. Ah sudahlah! Kamu harus mencari wanita yang berusia tiga puluh tahun dengan kelahiran di bulan macan. Setelah itu kau bisa menyempitkan pencarian! Jangan lupa harus melihat punggungnya, hanya itu yang bisa kau lakukan untuk mencari Putri Fadilla!"

"Ah sial! Kau dan atasanmu itu sama saja! Bagaimana kalau membantu mencari data wanita yang kelahiran macan? Sebagai balasan aku akan membantu misimu. Bagaimana apa kau tertarik?" Daniel mencoba negosiasi.

Golden WomanWhere stories live. Discover now