02 pertemuan pertama dengan si dimples

1 0 0
                                    


Setelah semalaman menangis sampai mata bengkak, pagi ini Sora beraktivitas seperti biasa. Siapa sangka gosip yang beredar dikalangan pegawai MG grup menyudutkannya sebagai wanita penghianat.

Sejak tadi pendengaran Zaskia panas. Seisi gedung MG grup membicarakan putusnya hubungan Jerry--si manager keuangan tampan dengan Sora yang terkenal berantakan dari departemen keuangan juga. Sora dan Jerry satu departement jadi gosip apapun meluncur dengan lancar bagai roller coaster

"Sial! Aku tidak sanggup mendengar semua ini! Mereka tidak tahu kenyataannya? Sesuka hati menuduh kamu pengkhianat!" Zaskia hampir menggebrak meja kantin, terngiang kabar tidak benar itu.

Sora terdiam tanpa menunjukan emosi apapun. Dia cukup lelah menata perasaan semalam. Dia seperti wanita bodoh yang menangisi jam hancur oleh si brengsek Jerry.

"Biarkan saja, aku tidak perduli apa yang mereka bicarakan. Sekarang harus meminta penjelasan pada si brengsek itu? Mengapa hubungan tidak berarti ini bertahan sampai dua tahun. Pada akhirnya dia mengkhianati!"

Sora beranjak dari tempat duduknya lantas melangkah pergi dengan semangat empat puluh lima.

"Sora! Semangat!" teriak Zaskia memberi dukungan penuh pada sahabat karibnya. Ucapannya membuat pasang mata menatap.

~~~

Sora mematung di depan pintu ruangan manager. Dengan satu tarikan napas mendorong pintu tersebut sekaligus, tentu saja setelah tidak ada jawaban dari dalam walau sudah mengetuk pintu. Sora masuk menatap dua manusia yang ada di depannya tengah melakukan perbuatan hina.

"Astaga Sora!"

Jerry dan Yolanda terperanjat kaget saat sosok Sora menerobos masuk tidak terduga. Secepat kilat Jerry memakai pakaiannya. Dan Yolanda melakukan hal sama.

Sora tidak kuasa melihat semua itu. Dia membelakangi mereka dengan emosi yang masih tertahan.

"Kau menerobos masuk di waktu yang tepat Sora. Oh ... Hampir saja kami melakukan penyatuan yang entah keberapa kalinya. Kau memang pengganggu Sora." Yolanda sengaja menabrak bahu Sora kemudian melangkah memberikan waktu untuk Sora dan Jerry.

Sora masih mematung menatap sisa-sisa percintaan mantan kekasihnya dan wanita lain. Kini Jerry sudah memakai pakaian lengkap.

"Aku minta penjelasan," ucap Sora dengan ekspresi datar.

"Aku juga ingin bicara dengan kamu. Mari ikuti aku!" Jerry melangkah ke luar lebih dulu.

"Si brengsek itu," gumam Sora penuh kebencian. Walaupun begitu mengikuti langkah Jerry dari belakang.

Sesaat kemudian mereka duduk saling berhadapan. Sebuah kafe-in saksi bisu berakhirnya kisah cinta mereka. Hari ini, detik ini, di waktu ini. Tidak ada lagi rasa indah yang biasanya bergejolak dalam dada.

"Langsung saja pada intinya. Kenapa kau bertahan selama ini jika tidak menyukai aku? Jelaskan kenapa kau seperti itu?" tuntut Sora dengan tegas.

Jerry menyilangkan dua tangan di dada. Menatap penampilan Sora dari atas sampai bawah.

"Kau yang seperti inilah membuatku muak. Apa kau tidak merasa jika dirimu tidak menarik sama sekali. Celana panjang, jas seperti pengawal dengan motif yang sama setiap hari. Aura mu suram, tidak membuatku bergairah. Bagaimana aku ingin bercinta denganmu? Kamu harus tahu! banyak sekali yang tidak aku suka darimu."

Dua tangan kecil Sora terkepal kuat di atas dua pahanya, "lantas mengapa kau masih berpura-pura memujaku selama. Ini? Apa kau berusaha menjadi pacar yang baik? Walau pada akhirnya kau hanyalah lelaki brengsek yang tidak berperasaan!"

Golden WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang