13

729 62 12
                                    

𓄹𓈒 Happy 𓍯 Reading ͘⸳⭑ࣶࣸ

.

.

.


"Jil, Je bangun!" Seru Ael

Jazziel dan Jean terbangun dari tidurnya dan menatap sekeliling bus yang kosong, kemana perginya semua orang-orang? Mengapa hanya ada mereka disini?

Jazziel, Ael, juga Jean panik bukan main, mereka segera turun dari bus dan alangkah kagetnya mereka ketika melihat keluar bus.

Bus mereka ada di hutan.

"GUGUK BEGEESTEHHH!! INI DIMANA??" Jean berteriak dengan dramatis dan langsung mendapat pukulan pelan di kepala belakangnya.

"Ael babi ngepet, ngapain gebuk gebuk gue?!" Tanya Jean

"Lo berisik." Setelah itu Ael pergi mencari jalan keluar, disusul oleh Jazziel dan Jean.

Jean melihat kearah kanan dan kirinya, sepi dan gelap.

Sementara Jean melihat lihat, di depan ada Ael yang sedang mencari sinyal, mencoba untuk menghubungi salah satu kakaknya.

"Ini kita masuk backroom apa begimana dah?" Monolog Ael.

Jazziel mendelik mendengar penuturan Ael.

"Ya gak mungkin lah, ngaco banget."

Perjalanan yang mereka bertiga lakukan terhenti kala mereka melihat seekor harimau dewasa berukuran 3 meter.

"ANJING!" Umpat Jazziel yang langsung berlari meninggalkan Ael, juga Jean.

Ael dan Jean kebingungan, menatap satu sama lain lalu melihat Jazziel yang berlari.

"LARI BEGO! ITU HARIMAU, BUKAN KAMBING!!" Teriak Jazziel

Ael dan Jean nampak kaget namun kemudian keduanya berlari menyusul Jazziel diikuti oleh harimau itu. Ya, mereka dikejar, katakanlah jika mereka berisik dan membuat harimau itu melihat mereka.

Mereka terus berlari tak tentu arah hingga akhirnya Jazziel melihat sebuah pedesaan. Ia berlari ke arah desa itu diikuti Ael dan Jean.

Saat mereka sampai di desa, Jean melihat kebelakang dan menemukan harimau itu sudah tak mengejar lagi. Jean bernafas lega begitupun dengan Jazziel dan Ael.

"Gila. Gue ngerasa kayak hampir menindal… tapi amit-amit." Celetuk Ael disertai wajah lelahnya. Perjalanan pun mereka lanjutkan hingga tak terasa langit sudah berwarna jingga, menunjukkan sang matahari yang hampir tenggelam.

Mereka panik tentu saja, hari sudah hampir malam tetapi mereka tidak bisa pulang. Jazziel menghela nafas panjang, raut wajahnya nampak letih dan lesu.

Tak lama setelah itu seorang warga desa mendatangi mereka.

"Kalian ini anak kota 'kan? Kenapa bisa nyasar ke sini?" Tanya warga desa itu.

Jazziel, Jean, dan Ael saling menatap. Kemudian Jazziel membuka suara.

"Jadi Pak, tadi tuh kita mau berangkat study tour nah di perjalanan kita tidur. Pas kita bangun, orang-orang udah gak ada, terus mobil study tour juga tiba-tiba ada di tengah hutan." Jelas Jazziel. Warga desa itu menganggukkan kepalanya pelan.

"Saya tahu jalan ke kota, tapi ini udah mau malem, jalanan sepi, takutnya ada hewan buas. Gimana kalo kalian nginep di rumah saya dulu? Besok pagi saya antar kalian ke kota."

Ael dan Jean menatap Jazziel, sementara Jazziel nampak sedang memikirkan tawaran warga itu.

Jika mereka pulang sekarang, kemungkinan besar ada hewan buas lain yang siap menyantap mereka, dan Jazziel tidak mau itu terjadi. Setelah cukup lama Jazziel bergulat dengan pikirannya, ia kemudian mengangguk. Warga desa itu pun menuntun mereka ke rumahnya.

Z I E LWhere stories live. Discover now