AMORIST《Jaeyong》

15 : Kiss Cam

This story written by dngsoo_Km

[ Fluffy, Romance ]

• • •

Suara riuh memenuhi lapangan berbentuk bujur sangkar itu. Teriknya matahari tidak menghalangi para pendukung tim kebanggaan masing-masing.

Sorakan bersahutan terdengar hingga luar lapangan tersebut. Banyak pasangan kekasih, saudara, serta keluarga dari berbagai jenis usia memenuhi bangku penonton.

Taeyong ㅡ pria manis yang menjadi salah satu penyumbang suara riuh dari para penonton ㅡ tampak sangat semangat berteriak serta melompat menyaksikan tim andalannya yang tengah bertanding.

Sementara tunangannya tampak tak tertarik dengan apa yang terjadi, pria itu terpaksa untuk duduk di  salah satu bangku penonton menemaninya.

Tangan besar milik pria itu tidak henti menekan tombol pada smartphone-nya, memainkam apapun game yang ia miliki daripada menyaksikan pertandingan yang membosankan, menurutnya.

Taeyong yang tengah berteriak serta bersorak bahagia sontak menoleh kepada sang tunangan yang masih terpaku pada ponsel, pria manis itu memutar kedua bola matanya dengan jengah.

"Kai Hyung, mau sampai kapan kau terpaku pada ponselmu?" Si manis melipat kedua tangannya di depan dada serta melengkungkan bibirnya

Namun, pria bermarga Kim itu tidak menghiraukan eksistensinya, hanya
Hela nafas panjang yang dapat Taeyong dengar dari kedua belah bibir pria yang berstatus sebagai tunangannya itu.

Hal tersebut tentu saja membuat mood si manis yang tadinya sangat baik menjadi jatuh hingga ke dasar, pria manis itu mendudukkan dirinya di sebelah sang tunangan sembari menghela nafas panjang.

Kedua manik legam milik Taeyong tampak sudah tak minat menatap kearah tim andalannya yang masih bersemangat mencetak skor.

Mengambil kopi dingin yang sempat ia beli sebelum menuju stadion, Taeyong mulai menyesap rasa manis dan pahit dari dalam minuman yang masih tersisa setengah gelas.

Sesekali, mata bulatnya menoleh kepada smartphone sang tunangan yang berfokus masih pada dunianya sendiri saat ini. Si manis memutar bola mata sembari menghela nafas jengah. "Membosankan," lirihnya pelan.

Teriakan heboh para penonton membuat si manis tersadar akan sekitarnya, Ia reflek berdiri untuk melihat apa yang terjadi di lapangan, ternyata tim kebanggaannya berhasil memperoleh kemenangan.

Dengan senang hati, pria manis itu melompat serta berteriak heboh atas kemenangan yang diraih oleh tim kebanggaannya. Ia tidak peduli dengan tenggorokannya yang terasa cukup perih karena terlalu banyak berteriak.

Taeyong tersenyum riang ketika babak ini dimenangkan oleh tim kebanggaannya. Setelah ini, para pemain akan beristirahat beberapa menit sebelum melanjutkan pertandingan pada babak selanjutnya.

Taeyong memperhatikan para pemain yang mulai beranjak dari lapangan, pandangannya terpaku kepada pria tampan yang tengah bermandikan keringat, seragam baseball yang pria itu kenakan seakan menambah kadar ketampanannya.

Kedua manik legam itu tidak berhenti memandangi pergerakan pria tampan tersebut, bagaimana peluh yang membasahi tubuhnya membuat pria itu berkali lipat lebih tampan. Tanpa sadar, Taeyong meneguk salivanya.