Ch 7 [IND]

3K 43 1
                                    

"Bold." : animatronik yang berbicara

"Biasa." : manusia yang berbicara

=o^o=

Beberapa hari terakhir Michael hanya fokus mempelajari bagian-bagian mengenai rangka dalam yang biasa digunakan untuk animatronik, memeras otak supaya dia dapat memodifikasi rangka dalam itu agar dapat digunakan kepadanya. Kepada dirinya sendiri. Tak lelah satu-satunya Afton tersebut mengobrak-abrik kantor sang ayah bahkan seluruh rumah guna mencari tahu apakah ada catatan lain tentang endoskeleton.

Memang tidak mudah memahami banyak informasi dalam satu waktu, Michael melakukannya secara perlahan agar otak di dalam kepalanya tidak meledak dengan kosa kata asing yang ditemukan di penjelasan rangka dalam animatronik. Bahkan saking girang dirinya setelah mencetus ide menggunakan endoskeleton untuk menopang tubuhnya dari dalam, Michael mau berbasa-basi ria lagi dengan Ennard—bahkan mencoba bercanda; Ennard sepertinya tak memiliki selera humor atau sangat tak tertarik dengan candaan bodoh Michael.

Michael tidak peduli, dia hanya perlu menghabiskan sekian waktu hingga dirinya berhasil menciptakan kerangka buatannya sendiri dan memasangkan benda itu ke dalam badan.

Atas hal tersebut, Ennard bukan lagi satu-satunya alasan yang dapat menahan pembusukannya menyebar.

Dilengkapi dengan alat-alat lengkap di basemen, serta bahan-bahan tersisa, bahkan rentetan petunjuk di kertas-kertas yang ditemukan, Michael berpikir dia dapat memaafkan semua perbuatan ayahnya di masa lalu. Alih-alih memahami keseluruhan materi mengenai endoskeleton terlebih dahulu, Michael mencoba merakitnya di waktu yang bersamaan. Jadi dia berada di ruang bawah tanah seharian.

Tentu tidak mungkin dalam satu hari semua itu selesai, Michael gagal beberapa kali—mengingat dirinya begitu awam dengan hal seperti ini, Michael mewajarkannya dan mencoba lagi dari awal. Walau terkadang memang mengesalkan, tapi Michael selalu memotivasi diri sendiri dengan apa yang akan dia dapatkan jika berhasil.

Tidak ada benalu lagi di dalam tubuhnya, benalu besi meliuk-liuk yang Michael anggap sebagai proyek gagal di waktu lampau.

"Hah, aku benar-benar pintar," Michael bergumam pelan, dia memandang puas benda kecil yang terletak di atas permukaan meja di depannya. Dia mengingatkan diri agar tak boleh terlalu puas, masih banyak pekerjaan yang harus dia selesaikan, apalagi keterampilan yang dimilikinya tidak sebanding dengan kelihaian yang dimiliki sang ayah. Sangat tidak sebanding.

Michael mengabaikan suara aneh yang muncul dari langit-langit, toh dia tahu siapa pelakunya. Michael meraih kertas yang tak sengaja terjatuh lantaran hembusan angin dari kipas yang menyala pelan, ketika dia kembali ke posisi semula dirinya nyaris melompat kaget lantaran menemukan Ennard telah berdiri di ujung meja yang lain. Mata biru robotik milik Ennard hanya menatap Michael intens, sebelum bergerak ke kerangka yang baru saja Michael buat.

Bunyi desingan mesin terdengar dari Ennard, seolah-olah animatronik tersebut mendengkus dan mencemooh tanpa kata-kata seakan 'endoskeleton yang bahkan belum sampai setengah jadi' itu merupakan sesuatu yang sangat lucu baginya. Michael mengerling sebentar ke arah Ennard, sebelum menatap kembali kertas di tangan.

Hawa panas khas mesin menyala terasa samar-samar, Michael mendongak ke atas dan mendapati Ennard bergelantung di langit-langit, dekat dengan tempatnya duduk saat ini. Ennard masih memandang ke arahnya, Michael memutuskan mengabaikannya lagi.

"Ah."

Ennard berkata dengan nada sedikit kaget, tapi Michael terkejut; tetesan-tetesan berwarna hitam jatuh dan menimpa kertas bahkan kerangka kecil itu.

"Ennard!" Michael berseru panik, menyadari cairan pekat itu adalah oli yang keluar dari salah satu bagian Ennard. "Pergi dari sana!" Suruh Michael berang, dia mencoba menyelamatkan kertas-kertas yang belum ternodai oleh oli.

Michael mengerang kesal setelah Ennard melakukan apa yang dia perintahkan lantaran kini ada beberapa kalimat maupun petunjuk yang tertutup oleh oli dan tak bisa lagi dia baca. Afton itu memijit pangkal hidung dengan letih, kini dirinya harus mencari jalan keluar agar dapat kembali melanjutkan pekerjaannya.

"Bahkan ke endoskeleton!"

"Ups?" Ennard berujar, Michael tidak mengindahkan kekehan Ennard yang pelan dan terdengar sekali sangat puas. "Kau harus membongkarnya lagi," lanjut Ennard, sukses membuat Michael mendongak.

Kening Michael berkerut, "Apa?" dia bertanya. Namun, Ennard hanya melirik ke arah rangka dalam tersebut, Michael mengikuti lirikan Ennard. "Kenapa—"

"Mainanmu harus berada dalam keadaan yang kering saat dirangkai, or else," Ennard menjawab, senyum di topeng putihnya yang retak seolah melebar—atau mungkin itu hanya imajinasi Michael lantaran kesal kini telah menguasainya dan membuatnya melihat Ennard sedang melemparkan senyuman ejekan.

"Sialan!"

Michael membanting tumpukan kertas itu ke atas meja dengan frustasi, sementara Ennard lagi-lagi menatap intens ke arah Michael.

The BondWhere stories live. Discover now