11 | When the spell is cast, they turn to ashes.

285 61 4
                                    

𝐂𝐀𝐑𝐃 𝐈𝐒 𝐎𝐏𝐄𝐍!
» [JAKE EARL] «

confirmed as
» [NOXIOUS] «

confirmed as» [NOXIOUS] «

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


[ Chapter 11 : When the spell is cast,
they turn to ashes. ]

"Dimana Luke? Kenapa hanya datang berdua?"

Jake langsung mencecar kami sesaat setelah kami tiba di pelataran kastil. Seperti biasa, wajahnya tak enak dilihat, membuat mood pagiku semakin buruk. Menempuh perjalanan dari malam buta hingga pagi menjelang membuat tubuhku rasanya benar-benar remuk. Nafasku bahkan masih memburu saat Jake tiba-tiba menghadang kami. Menyebalkan. Rasanya ingin meledak di depannya saat ini juga, tetapi urung saat menyadari banyak sekali penjaga di sekeliling Jake. Bisa-bisa aku mati lebih dulu sebelum meneriaki pria itu.

"Polip pemberontak mengikuti kami di hutan," ucap Jean, memberitahu bagaimana situasi yang kami alami beberapa jam lalu. "Luke pergi untuk berbicara dengan mereka."

"Ck! Kalian melepaskan Luke begitu saja? Bagaimana kalau dia tidak kembali?"

Dari nada bicaranya, Jake jelas menyalahkan kami. Sungguh, aku tersinggung sekali. "Kalau kau sendiri bahkan tidak mempercayai Luke, kenapa kirim dia untuk menemui kami?" Aku bertanya sembari menatapnya dengan sengit. Amarahku benar-benar sudah tak bisa ditahan lagi. "Dari nada bicaramu, kau jelas menyalahkan aku dan Jean. Siapa suruh mengirimnya pergi? Kenapa tidak mengirim orang lain saja? Kenapa tidak mengirim Javis, Theodore, atau kau sendiri saja yang pergi! Kebolehanmu hanya memerintah dan mengomel jika ada sesuatu tak sesuai dengan keinginanmu, 'kan? Dasar tidak tahu malu!"

Aku melenggang begitu saja, memecah keramaian yang entah sejak kapan menjadi sebesar itu. Nafasku kembali memburu dan sesak sekali. Tanpa aku sadari, air mataku jatuh turun membasahi pipi. Ah, sial, dasar lemah. Buru-buru aku pergi ke dalam kamarku dan mengunci pintunya agar tidak ada seorang pun yang bisa masuk ke dalam. Aku butuh waktu untuk menyendiri; meratapi kehidupanku yang rasanya semakin tidak masuk akal. Aku harap ini hanya buka tidurku yang kelewat panjang.

HALLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang