34. •Jasmine!•

72.1K 7.3K 307
                                    

Part ini mengandung banyak kata-kata dan adegan kasar, jadi mohon jangan ditiru.

××××××

"Zaki! Keluar lo!" teriak Viko dengan marah.

Aleo sebenarnya juga tersulut, namun, dia lebih mementingkan Jasmine. Dimana perempuan itu?

"Jasmine! Dimana lo!?" Teeriak Aleo memanggil nama Jasmine.

Beberapa penjaga yang melihat dan mendengar suara mereka, tanpa babibu langsung menangkapnya.

"Woy! Apa-apaan sih!? Lepasin gur goblok!" Seru Viko saat tangannya dicengkeram dan ditahan begitu kuat oleh para penjaga berpostur tubuh besar itu.

Aleo dan Lio pun sama halnya, dengan sekuat tenaga mereka ingin melepaskan tangannya, namun tenaganya kalah jauh dengan 2 ajudan itu.

"Lepasin gue!" Berontak Aleo namun tetap saja tidak bisa.

Prokk!

Prokk!

Prokk!

Seorang laki-laki dari lantai 2 tertawa sambil bertepuk tangan keras. Zaki tersenyum senang karena mereka bertiga telah datang dan masuk kedalam perangkapnya.

"Akhirnya orang yang ditunggu-tunggu datang juga." Ujarnya, diselingi dengan tawa jahat.

"Anjing lo! Apa salah kita hah!? Kenapa lo kayak gini!?" Tanya Viko yang tak percaya jika Zaki akan sejahat ini pada mereka.

"Gue nggak punya masalah sama lo berdua. Masalah gue cuman sama Aleo. Ya kan Aleo?"

Aleo diam. Tersirat banyak kebencian dari tatapan laki-laki itu untuknya, ia tahu dendam apa yang disimpan Zaki selama ini padanya. Namun, pantaskah jika Zaki membalasnya terlalu jauh seperti ini?

"Itu cuman masa lalu, nggak perlu lo ungkit-ungkit lagi, Zak." Balas Aleo membuat Lio dan Viko menoleh dan menatapnya.

Jadi Aleo sudah tau apa masalah yang membuat Zaki dendam dengan Aleo? Tanya Lio dan Viko dalam kebingungannya.

"Masa lalu lo bilang? Bokap lo yang buat bokap gue dipenjara sampai dia meninggal. Selama bertahun-tahun, semua orang hujat gue dan bilang gue anak dari narapidana! Itu yang lo bilang masa lalu?!" Zaki dengan emosi memuncak turun dari lantai dua menuju ke arah mereka.

"Bokap lo emang salah! Nggak usah nyalahin bokap gue atas kesalahan yang bokap lo udah lakuin Zak!"

"Lo pernah tau gue? Dari kecil, gue hidup luntang-lantung sendirian. Sampai keluarga ini ngangkat gue jadi anaknya. Sebelum keluarga ini angkat gue, semua orang nganggep gue anak dari narapidana. Padahal Bokap gue nggak salah apa-apa bangsat!" Teriak Zaki lalu memukul pelipis Aleo keras.

Aleo hanya diam. Sembari meringis pelan kala darah segar mengalir di sudut bibirnya.

Zaki mendekatkan bibirnya ke telinga Aleo. "Dasar pengecut. Gue nggak akan pernah mau sahabatan sama orang kayak lo. Lo yang buat gue jadi kayak gini!” Zaki menyeringai kecil.

“Oh iya, kemarin malam istri lo....ah, nggak bisa gue jelasin." Bisiknya dengan ambigu, lalu tersenyum sinis membuat tangan Aleo terkepal kuat ingin memberi bogem pada Zaki.

Bugh!

Aleo dengan perasaan marah yang memuncak menghajar wajah Zaki dengan brutal. Ia tak mengampuni laki-laki itu sedikit pun karena telah menyentuh Jasmine.

Belum puas menghajar Zaki, para ajudan itu kembali menangkap tubuh Aleo. Jelas Aleo semakin tak terkondisi dan terus memberontak.

"Bokap lo nggak akan masuk penjara kalau dia nggak pernah ngebunuh nyokap gue! Bokap lo bajingan! Sama kayak lo!" Teriak Aleo keras dengan wajah yang memerah. Seisi ruangan pun hening, Zaki membungkam mulutnya.

Jasmine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang