Part 16

288K 35.1K 2K
                                    

"Ini pasti ulah lo kan? LO MAU BIKIN RENCANA JAHAT APA LAGI BUAT FITNAH JIHAN HA?!!"

Aurel melebarkan matanya mendengar perkataan Dion yang menuduhnya.

"Lo tuli, tolol atau gimana sih? Kenapa lo gak terima kenyataan kalo cewek lo itu emang playing victim," ucap Aurel sambil mendorong mangkok bakso miliknya, dia sudah tak napsu makan.

Entah apa yang ia lihat dulu dari Dion hingga dia rela mengejar orang di depannya ini.

"Gue gak percaya! Itu semua pasti ulah lo kan? Salah apa Jihan sampe lo lakuin hal hina kayak gini! Gue jadi mikir gimana orang tua lo didik anak jahat kayak lo gini," ucap Dion dengan sinis.

Aurel yang mendengar orang tuanya dibawa-bawa oleh Dion menjadi emosi. Dia berdiri lalu berjalan mendekati Dion hingga dia sampai di hadapan Dion. Dia menatap tajam Dion, jari telunjuknya terangkat menunjuk Dion.

"Lo! Jangan sekali-kali bawa orang tua gue, masalah lo sama gue, njing," ucap Aurel dengan emosi.

Dion tersenyum remeh, "Kenapa emang? Omongan gue salah?"

"Banyak bacot lo anjing," umpat Aurel lalu dia melayangkan tinjuan pada wajah Dion.

BUGH.

Dion yang tak mengira akan mendapatkan pukulan oleh Aurel pun terdorong ke belakang, dia mengusap sudut bibirnya. Matanya menatap jarinya yang terkena noda darah memperlihatkan betapa kuatnya Aurel memukul Dion.

Aurel yang melihat pukulannya tepat sasaran menyeringai puas, tak sia-sia usahanya kemarin mempelajari pukulan boxing dengan serius. Ya, suatu tempat yang dimaksud Aurel saat meminta izin pada Gevan adalah tempat latihan boxing.

Dirinya bukanlah orang yang bisa memukul orang lain dengan pukulan keras, itulah alasannya tak pernah berani main tangan pada Dion meski dalam hati ingin sekali. Dia hanya akan memukul Dion jika dia sudah bisa memberi pukulan jab¹ dan akhirnya hari ini dia bisa memukul Dion.

"Lumayan juga! Gue gak nyangka cewek manja kayak lo bisa mukul juga," ucap Dion.

"Jelas gue bisa! Lawan gue aja cuma cowok lembek kayak lo," ejek Aurel.

"Lo!" Tunjuk Dion dengan emosi dia melangkah maju untuk menghadiahi Aurel pukulan namun dengan cepat Aurel menangkisnya lalu dia menaikkan kaki kanannya melakukan tendangan memutar hingga kakinya mengenai kepala Dion.

Bugh.

"Kak Dion!" Teriak Jihan histeris melihat Dion yang jatuh terkena tendangan Aurel.

Jihan segera berlari mendekati Dion yang terbaring sambil memegangi kepalanya yang sakit.

Aurel merapikan rambut silvernya yang sedikit berantakan karena melakukan tendangan itu, kemarin dirinya hanya mempelajari sedikit tendangan itu karena itu merupakan salah satu teknik di taekwondo bukan boxing namun ternyata dia bisa melakukannya dengan baik.

Ingatkan Aurel untuk mengatakannya pada sang pelatih jika dia berhasil melakukan tendangan memutar.

"Dion! Dion! Gue baru sadar ternyata rumor itu benar adanya," pancing Aurel sontak membuat semua orang yang berada di kantin merasa penasaran.

"Rumor apa yang lo maksud?" Tanya salah satu siswa yang penasaran mendengar perkataan Aurel.

Aurel tersenyum tipis, "Rumor kalo sebenernya yang jadi ketua Jervanos itu harusnya Raddit tapi lo maksa jadi ketua karena lo merasa lo lebih hebat dari Raddit. Dan Raddit yang tak ingin ada masalah dengan mudah mengiyakan. Tapi yang gue lihat lo gak becus tuh jadi ketua," ucap Aurel dengan lantang sambil menatap Dion dengan pandangan meremehkan.

AURELLIA; Antagonist Girl [END]Where stories live. Discover now