Part 15

293K 33.1K 4.4K
                                    

Aurel turun dari motor yang dikendarai Gevan. Ia melepaskan helm dari kepalanya lalu memberikannya pada Gevan, Aurel merapikan rambutnya yang sedikit berantakan. Setelah dua hari lamanya Aurel di skors akhirnya dia kembali bersekolah.

Dan hari ini dia akan membalas apa yang dilakukan Jihan.

Gevan menggandeng tangan Aurel masuk ke dalam lobi sekolah, tak sedikit yang menggunjing Aurel terkait aksinya yang membully Jihan dua hari yang lalu.

Namun Aurel tak menanggapi, di matanya mereka terlihat seperti anjing yang menggonggong mencari perhatian dari tuannya.

Berbeda dengan Aurel yang tampak diam, Gevan merasa geram di balik wajahnya yang datar dan dingin. Ingin rasanya dia menyobek mulut busuk mereka yang menghina Aurel jika tidak ingat hari ini Aurel akan melakukan rencananya.

Seperti biasa Gevan mengantar Aurel ke kelasnya terlebih dahulu.

"Makasih Ka, udah anterin aku!" Ucap Aurel sambil melepaskan genggaman Gevan lalu melangkahkan kakinya untuk berjalan ke dalam kelas, namun tangannya kembali di cekal oleh Gevan.

Aurel berbalik memberi gestur bertanya pada Gevan.

Gevan hanya menggelengkan kepalanya namun tubuhnya condong ke depan mendekat ke arah Aurel.

Cup.

"Semangat belajar, sayang."

Bisik Gevan lalu menegakkan kembali tubuhnya, dia mengacak rambut Aurel lalu berbalik meninggalkan Aurel yang mematung sambil memegang bibirnya yang dikecup pelan Gevan.

"Begitu indahnya pagi ini, kaum jomblo udah dikasih pandangan uwu sepagi ini."

Ucapan seseorang membuat Aurel tersadar, dia mendecih melihat Lita yang berdiri tak jauh darinya.

"Iri aja lo jones," ucap Aurel lalu berbalik memasuki kelas diikuti oleh Lita yang cemberut mendengar kata keramat itu.

"Gimana liburan lo dua hari kemarin, Rel?" Tanya Lita sambil duduk di kursinya.

"Lumayan," singkat Aurel sambil mempersiapkan buku-bukunya.

Lita yang ingin bertanya kembali menelan kata-katanya saat melihat guru sudah berjalan memasuki kelas.

Kring..kring..kring..

Setelah berkutat dengan buku dan mendengarkan penjelasan guru akhirnya bel istirahat berbunyi, Aurel menggerakkan tubuhnya yang pegal meski dirinya ingin berubah menjadi rajin belajar namun dirinya tetaplah siswa biasa yang bisa bosan dan lelah saat belajar.

"Kantin gak Rel?" Tanya Lita.

Aurel mengangguk menanggapi pertanyaan Lita karena dia sibuk merapikan buku dan alat tulisnya.

Setelah selesai Aurel dan Lita pun berjalan beriringan menuju kantin untuk mengisi tenaga mereka selepas berkutat dengan pelajaran yang memusingkan kepala keduanya.

Kantin yang ramai tak menyulitkan Aurel untuk mencari tempat duduk, predikat queen bullying masih melekat padanya sehingga mereka semua menyingkir untuk memberi jalan pada Aurel dan Lita.

Hal itu tentu dimanfaatkan dengan baik oleh Aurel dengan mudah dia mendapatkan meja.

"Lo pesen apaan?" Tanya Lita terlebih dahulu sebelum Aurel bertanya, masih lekat di ingatannya terakhir kali Aurel yang memesan dia malah terkena masalah.

"Gue bakso deh sama es teh," ucap Aurel.

"Okay, lo tunggu di sini," balas Lita lalu pergi untuk memesan makanan.

Aurel mengangguk, dia mengambil ponselnya untuk melihat ada pesan atau tidak. Aurel menghidupkan ponselnya dan melihat ada beberapa pesan namun yang terlihat penting hanya pesan dari Gevan.

AURELLIA; Antagonist Girl [END]Where stories live. Discover now