ALAS BAMBU

22 0 0
                                    

Meta, Rani, Topan dan Wisnu mereka berempat adalah Mahasiswa Pecinta Alam MAPALA.

Empat orang asing yang kemudian bersahabat karena memiliki hobi yang sama.

Berasal dari fakultas yang berbeda namun dibawah naungan kampus yang sama tidak menjadi halangan bagi mereka untuk sering berkumpul menghabiskan waktu yang sama disela sela kesibukan sebagai mahasiswa tingkat akhir.

Meta memiliki rambut hitam pendek dan postur tubuhnya yang tidak terlalu tinggi dia sedikit pemalu namun tetap bisa mengimbangi dalam persahabatan mereka.

Rani kebalikan dari Meta, dia bertubuh tinggi dan berambut kecoklatan.
Rani memiliki kepribadian yang periang dan supel bisa dibilang Rani lah yang paling heboh diantara mereka berempat.

Wisnu memiliki postur tubuh yang agak berisi namun diimbangi dengan tinggi tubuhnya, dia yang paling penakut namun hobi menonton film hantu. Kesibukan nya selain menjadi mahasiswa tingkat akhir adalah sopir pribadi untuk Meta, Rani dan Topan.

Topan bertubuh kurus dan tinggi serta memiliki rambut keriting mengembang.
Topan tidak penakut seperti Wisnu sehingga setiap kali Wisnu menariknya menonton film hantu di bioskop maka Wisnu akan bersembunyi di punggung Topan.

Mereka bergabung ke MAPALA sejak semester awal perkuliahan hingga tingkat akhir sudah banyak petualangan yang mereka rasakan bersama.

14 Februari 2015

Meta, Rani, Wisnu dan Topan dalam perjalanan pulang selepas kegiatan susur gua di desa cilegug menggunakan mobil kijang tua milik bapaknya Wisnu.

Mereka adalah mobil terakhir sedangkan anggota lainnya berada di depan mereka.

Wisnu menyetir mobil namun sesekali ia melihat Meta dari kaca spion mobil pasalnya semenjak memasuki mobil dan sepanjang perjalanan Meta diam terus. Meta memang pemalu tapi biasanya ia tetap akan berbicara meski suaranya pelan.

Wisnu menepuk pundak Topan yang duduk di samping kursi kemudi lalu Topan pun menatapnya seakan bertanya

'Kenapa?' Topan menaikkan kedua alisnya

'Meta kenapa tuh?' Wisnu bertanya tanpa suara

Wisnu kembali menatap Meta dari kaca spion dan ternyata Rani pun sadar tatapan wisnu.

'Si meta kenapa?' Topan menghadap ke belakang

'Nggak tau' Rani mengedikkan bahunya

Topan kembali duduk menghadap depan sedangkan Wisnu kembali fokus menyetir mencoba menyusul rombongan karena mereka tertinggal jauh akibat Wisnu yang memelankan laju mobil.

Keheningan di dalam mobil ditambah langit gelap tanda akan hujan.
Rani melirik sesekali pada Meta yang masih betah menundukkan kepalanya, dilihatnya baju meta yang berdebu kotor padahal Rani tahu Meta pasti tidak betah berlama lama menggunakan pakaian yang kotor.

"BERHENTI!" Meta berteriak dengan suara yang nyaring membuat Wisnu kaget dan menginjak rem

"Kenapa sih met? Tumben lo teriak? Kenapa? Ada apa?" Topan mengelus dahinya yang menubruk dashboard

"Tau lo kenapa sih?" Wisnu menatap Meta langsung

Wajah Meta terlihat pucat bibirnya kering namun rambut pendeknya terlihat lepek juga bulir keringat di wajahnya.

"Tadi Mas Anton bilang ada bencana tanah longsor disana, kita disuruh duluan nanti mereka nyusul" Meta menunjuk ke jendela disebelah Rani

Rani, Topan dan Wisnu melihat kearah yang ditunjuk oleh Meta ternyata ada Gerbang tinggi bertuliskan

FANAUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum