PLANET UNTUK EPOCH

19 1 1
                                    


Aku selalu bertanya seperti apa semesta diluar sana, apakah hanya ada kehampaan dan keheningan? Apakah semesta memiliki batas ruang tertentu? Apakah semesta memiliki ujung? Apakah ada kehidupan di planet lain seperti planet ku Epoch? Aku mungkin tidak akan pernah   merasa yakin akan keberadaan semesta jika aku tidak pernah menginjakkan kaki di ruangan perkamen rahasia milik para Ancestor.

Perkamen para Ancestor adalah satu satunya petunjuk mengenai semesta beserta rahasia di dalamnya, dan kini aku juga adikku Gala mengetahuinya.

Aku Stellar Epoch putri pertama kerajaan dari planet Epoch dan adik lelakiku Galactic Epoch. Aku lebih banyak menghabiskan waktuku berada di ruangan perkamen dan tentu saja aku tidak sendirian ada Gala yang akan aku tarik secara paksa untuk menemaniku meski pada akhirnya ia tertarik dengan perkamen tentang pesawat luar angkasa.

“Gala…apakah kau percaya akan keberadaan planet lainnya di luar sana selain Epoch?” tanyaku

“Entahlah El…aku pun tidak yakin bahwa pesawat luar angkasa benar benar ada” Gala menjawab dan kemudian kembali fokus pada perkamen di tangannya.

“Kau benar benar tertarik dengan pesawat ya? Kau bahkan telah membaca tumpukan perkamen yang sama jutaan kali semenjak kita pertama kali menemukan ruangan ini” aku menatapnya dari samping

“Ya…begitulah pesawat ini terlihat kompleks dengan alat pengendalinya namun, jika kau mengetahui pola di dalamnya hal yang kau anggap sulit akan terasa lebih mudah”.

Aku tersenyum dengan jawaban yang Gala berikan, ia memiliki pribadi yang tertutup dan cukup pendiam namun akan menjadi cerewet jika topik perbincangan mengenai hal yang ia sukai. Kepribadian kami yang berbanding terbalik tidak menjadi alasan bagi kami untuk menjauhi satu sama lain. Perbedaanlah yang menyatukan kami.

“Menurutmu apakah ayah dan ibu tahu jika kita sering menyelinap kesini?”. Aku berjalan menelusuri rak yang menyimpan perkamen memilah mana yang akan aku baca lagi hari ini.

“Kurasa tidak” Gala menjawab singkat.

“Benarkah? Kau juga berpikir begitu? Kuharap kita tidak akan tertangkap basah dan mendapatkan hukuman berat karena itu” jawabku lega

Aku membawa perkamen tentang planet Kepler-62F menuju jendela dan membacanya. Terdapat empat perkamen yang mencatat empat planet yang ada di luar angkasa diantaranya adalah Planet Trappist-1D yang memiliki jarak 41 tahun cahaya, Planet Teegarden-B yang memiliki jarak 12 tahun cahaya, Planet K2-18B yang memiliki jarak 111 tahun cahaya dan yang terakhir adalah planet Kepler yang ada di taganku.

Planet ku sendiri yaitu Planet Epoch tidak manjadi rahasia makanya tidak ada perkamen yang menuliskan tentang Planet Epoch.

Aku memperhatikan langit planet Epoch yang hampa dan membandingkannya dengan isi di salah satu perkamen menjelaskan bahwa semesta memiliki benda langit yang tidak terhitung jumlahnya dan tidak dapat di jelaskan betapa menakjubkan luar angkasa. Namun, titik hitam di langit mengejutkanku titik itu semakin lama semakin mendekat dan ukurannya menjadi besar hingga menyebabkan langit menjadi gelap seketika.

“Oh…Astaga! Itu pesawat luar angkasa yang sangat besar” ujar Gala yang sudah berdiri di sampingku kemudian dari dalam pesawat luar angkasa itu muncul pesawat-pesawat yang lebih kecil lalu menembaki seluruh planet Epoch.

“Pesawat itu bukan hanya satu…Gala lihat di sebelah sana!” aku menunjuk ke arah langit yang dipenuhi pesawat luar angkasa lainnya yang berbentuk piringan hitam

“Epoch diserang!” Gala menegang

“Ayo Gala kita harus memperingati ayah dan ibu! Ini gencatan senjata dan pesawat itu ingin menghancurkan seluruh planet Epoch”

FANAWhere stories live. Discover now